Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Mari Mewaspadai Tanda-Tanda Gangguan Mental pada Anak

7 Desember 2024   19:23 Diperbarui: 8 Desember 2024   09:26 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Novita Tandry menekankan bahwa memperbaiki komunikasi antara orang tua dan anak adalah langkah utama dalam mencegah kasus serupa terjadi. Banyak anak yang merasa enggan berbicara dengan orang tua mereka karena takut dihakimi, tidak didengarkan, atau dianggap lemah.

Oleh karena itu, orang tua perlu menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi anak untuk mengungkapkan perasaannya tanpa rasa takut. Orang tua perlu memeluk, memijat bahu, dan pangkal lengan anak agar ketegangan saraf anak kendur.

Komunikasi dengan anak bukan hanya tentang mendengar, tetapi juga memahami mereka. Orang tua perlu memberi perhatian penuh saat anak bercerita, menghindari memberikan respons yang defensif, dan menunjukkan empati sangat penting. Hal ini dapat membuat anak merasa didukung sehingga tidak memendam emosinya sendiri.

Mengalihkan Energi ke Kegiatan Positif

Salah satu cara efektif untuk mengatasi tekanan psikososial pada anak adalah dengan mengarahkan mereka ke kegiatan positif seperti olahraga, seni bela diri, atau keterampilan lainnya.

Kegiatan semacam ini tidak hanya membantu anak menyalurkan energinya juga memberikan rasa pencapaian dan membangun kepercayaan diri. Selain itu, kegiatan positif dapat menjadi wadah untuk menjalin pertemanan sehat yang mendukung perkembangan mental mereka.

Bila mereka ceria dengan teman dan kegiatan, akan bisa mengalihkan fokus anak pada hal positif. Seperti bermain footsal pada anak laki-laki dan menari untuk putri.

Mendeteksi Tanda-Tanda Gangguan Mental

Sebagai orang tua, guru, atau lingkungan sekitar, penting untuk mewaspadai tanda-tanda gangguan mental pada anak. Tanda-tanda tersebut dapat berupa:

1. Perubahan drastis dalam perilaku atau suasana hati anak, seperti menjadi lebih agresif, cemas, atau menarik diri.

2. Kesulitan tidur atau pola makan yang terganggu. Tidak mau makan misalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun