Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Pembelajaran Apa yang Bisa Diambil dari Cerpen Yang Lebih Penting dari Aku

3 Desember 2024   21:10 Diperbarui: 3 Desember 2024   21:15 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana cerpen dibangun oleh dua unsur. Unsur instriksik dan unsur ekstrinsik. Unsur instrinsik merupakan unsur yang membangun cerita dari dalam. Sedangkan unsur ekstrinsik merupakan unsur yang membangun cerita dari luar.

Adapun unsur instriksik di antaranya:

1. Tema cerita adalah tentang Kebersamaan dan pentingnya menjaga hubungan keluarga di tengah konflik. Misalnya, ketika hampir terjadi baku hantam, tokoh utama mengingat bahwa mereka adalah keluarga.

Hal ini mencegah perkelahian dan menunjukkan bahwa hubungan darah lebih penting daripada perselisihan sesaat.

2. Tokoh cerita adalah tentang  Anak laki-laki sebagai tokoh utama, serta keluarga besar yang terlibat dalam cerita. Tokoh: Anak laki-laki sebagai tokoh utama, keluarga besar seperti Bahar, sepupu-sepupu, om, tante, dan ayahnya sebagai pasien.

Bahar, misalnya, menyindir tokoh utama dengan kalimat, "Kamu tidak mau bergabung dan itu mengganggu." Sindiran ini memicu konflik namun juga menjadi titik introspeksi tokoh utama.

3. Alur yang Digunakan Pengarang: Alur Maju, dimulai dari ketegangan di rumah sakit, konflik antar anggota keluarga di ruang tunggu, hingga penyelesaian dengan kabar baik dari dokter bahwa operasi kakek berhasil.

4. Latar Cerita: Latar cerita ini di rumah sakit sebagai tempat utama, waktu yang tidak dijelaskan secara detail, serta suasana tegang yang berubah menjadi bahagia.

5. Gaya bahasa yang digunakan pun sederhana, dengan narasi emosional yang menggambarkan situasi tokoh aku.

6. Sudut pandang: Orang pertama (aku).

7. Amanat: Dalam konflik keluarga, ingatlah bahwa hubungan darah lebih penting daripada perbedaan atau emosi sesaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun