Dari segi tujuan, tes formatif dan sumatif memiliki perbedaan mendasar. Tes formatif bertujuan untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
Seperti yang diungkapkan oleh Black dan Wiliam (1998), tes formatif berperan dalam memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa, sehingga mereka dapat mengetahui area mana yang perlu diperbaiki dan diperdalam.
Penilaian formatif bukan hanya berfungsi bagi siswa, tetapi juga membantu guru memahami tingkat pemahaman siswa, serta mengevaluasi metode pengajaran yang digunakan.
Di sisi lain, tes sumatif bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi siswa pada akhir periode pembelajaran. Hasil tes sumatif dapat digunakan untuk membuat keputusan penting, seperti menentukan nilai akhir atau kelulusan siswa atau naik kelas.
Hal ini menjadikan penilaian sumatif sebagai instrumen yang sangat berpengaruh dalam menentukan prestasi akademik siswa, sehingga tes sumatif biasanya dirancang dengan format yang lebih formal dan cenderung memiliki bobot nilai yang besar.
3. Hasil Penilaian
Berbeda dari tes formatif yang hasilnya lebih bersifat informatif dan tidak digunakan untuk nilai akhir, hasil tes sumatif biasanya menentukan nilai yang masuk ke dalam rapor, keputusan kelulusan, atau promosi ke jenjang berikutnya.
Menurut Scriven (1967), tes sumatif berfungsi sebagai "evaluasi keseluruhan" yang memberikan gambaran akhir tentang capaian siswa terhadap standar yang telah ditentukan. Oleh karena itu, hasil penilaian sumatif memiliki dampak yang lebih besar dalam pendidikan formal.
Sebaliknya, hasil dari tes formatif tidak digunakan sebagai penentu nilai rapor atau kelulusan. Hasil formatif hanya digunakan untuk perbaikan dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Di sinilah letak fleksibilitas dari tes formatif, guru dapat memberikan berbagai bentuk tes atau kuis tanpa tekanan tinggi terhadap siswa, serta mendorong mereka untuk belajar lebih baik.
4. Bentuk Penilaian
Dari segi bentuk penilaian, tes formatif cenderung lebih fleksibel, kreatif, dan autentik. Guru dapat menggunakan berbagai macam metode, seperti diskusi kelompok, penilaian portofolio, observasi, serta latihan soal secara berulang untuk memberikan umpan balik langsung kepada siswa.