Mendengarkan keluhan siswa dengan baik, tanpa menyela, dan memberikan respons yang tepat membuat mereka merasa dihargai. Misalnya, saat siswa mengajukan pertanyaan atau memberikan pendapat, berikan perhatian penuh.
Guru bisa membesarkan mata, mencondongkan tubuh, memberi senyum. Meski terkadang diberi lebel "Lebay" Ini menunjukkan bahwa guru menghargai pendapat mereka dan memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Empati yang tinggi sehingga siswa akan merasa lebih nyaman dan terbuka dalam belajar.
5. Mengelola Emosi dengan Baik
Mengelola emosi adalah keterampilan penting bagi seorang guru. Seorang guru yang mampu mengendalikan emosinya cenderung lebih disegani dan dihormati. Emosi yang terkelola dengan baik memungkinkan guru untuk tetap tenang dan berpikir jernih saat menghadapi situasi sulit.
Situasi sulit seperti ada siswa yang kurang disiplin atau ketika beban kerja terasa berat. Sikap ini membuat guru terlihat lebih bijaksana dan profesional. Hal ini tidak hanya mencerminkan kecerdasan emosional yang baik, tetapi juga menciptakan lingkungan kelas yang kondusif dan nyaman bagi para siswa.
Senyum guru dan ketenangan guru obat bagi mereka. Mereka butuh guru yang smart. Tersenyum dan bahagia. Mereka tak mau tahu apa problem guru di luar kelas. Mereka tahunya guruku tersenyum. Guruku baik. Guruku menyenangkan.
6. Rajin Menulis dan Membaca
Membaca dan menulis adalah cara untuk terus memperkaya pengetahuan dan mempertajam keterampilan berpikir guru dan muridnya. Guru yang rajin membaca akan memiliki wawasan luas karena membaca memperkuat kecerdasan dan memperkaya materi pengajaran guru.
Sementara menulis membantu guru dalam mengekspresikan ide dengan lebih baik. Menulis sebagai sarana menyusun materi pelajaran dengan sistematis. Tulisan juga menjadi sarana berbagi pengetahuan dengan orang lain.
Sikap membiasakan menulis dan membaca juga menumbuhkan rasa hormat dari siswa maupun kolega karena menunjukkan bahwa guru tersebut terus berusaha meningkatkan kemampuan diri dan memiliki pengetahuan yang mendalam. Bahkan bisa lebih dari yang lain.
Dengan mengaplikasikan tips-tips atau kebiasaan ini dalam mengajar akan membantu guru menciptakan suasana kelas yang positif. Selain itu juga mendukung interaksi yang sehat, dan menjadikan guru cerdas dan berwibawa di mata siswa.
Beberapa bulan sudah berlalu sejak kehadiran Ibu Sriati di kelas 9B. Suasana yang tadinya kaku kini berubah menjadi penuh semangat. Setiap kali jam pelajaran dimulai, senyum siswa-siswa itu tak pernah absen menyambut ibu gurunya.
Mereka kini bukan sekadar murid-murid yang harus duduk dan mendengarkan, tetapi seperti rekan belajar yang selalu ingin tahu lebih banyak.