Hari-hari berlalu dan Luthfi pun mulai merasakan tempaan dari berbagai aturan dan ketegasan guru-gurunya. Suatu ketika, saat ia terlambat masuk kelas, Pak Ridwan langsung menegurnya di depan semua siswa dengan nada tegas. Luthfi sempat merasa malu dan marah. Tapi, saat ia mengingat kata-kata Pak Ridwan tentang ketegasan yang menguatkan, hatinya sedikit luluh.
Perlahan, ia belajar untuk bersabar menghadapi sikap keras semua guru di kelas itu. Di balik ketegasan yang awalnya ia anggap sebagai ancaman, ia menemukan sebuah pelajaran berharga tentang tanggung jawab dan kedewasaan.
Iapun sekarang mulai bisa membedakan mana orang yang tulus dan mana yang berpura-pura. Tepat seperti yang diucapkan Pak Ridwan saat pertama kali mereka bertemu di sini, dia bukan hanya belajar soal ilmu, tetapi tentang kehidupan yang lebih luas dan mendalam.
Di hari-hari berikutnya, Luthfi menjadi salah satu murid terbaik di kelas itu. Setiap kali ia ditanya rahasia keberhasilannya, ia selalu tersenyum. Ia mengingat guru bahasanya, " Hai, ingat! Ananda murid. Ananda yang harus sabar kepada Ibu Guru. Bukan kami guru yang harus sabar kepada ketidakfahaman Ananda."
Ketika seorang guru yang keras hati mengajarkannya arti kesabaran dan keikhlasan dalam menerima setiap pelajaran, ternyata sekarang ia enjoy. Ia siap masuk SMA Favorit lalu kuliah di Universitas Favorit juga. Percayadiri, inilah rasa yang dominan ia rasakan saat ini.
Sabar Terhadap Marahnya Guru: Sikap Seorang Murid
Miris memang membaca berita yang beredar saat ini. Guru dilaporkan kepada orangtua mereka karena marah di sekolah. Lalu guru dilaporkan ke pihak berwajib. Bahkan guru diperas.Â
Guru perlu mengubah mindset siswa saat pertama berjumpa. Seperti Luthfi di atas. Kelas 8 terkenal badung. Semua guru angkat tangan olehnya. Ketika naik ke kelas 9, ditempatkanlah ia di kelas saya. Sayapun mempelajari wataknya. Ia keras. Musti dihadapi dengan logika. Bukan perilaku kasar dan manja. Tapi tegas.
Dalam proses menuntut ilmu, adab atau sikap seorang murid terhadap gurunya memiliki peran yang sangat penting. Tidak hanya dalam hal menghormati dan mematuhi guru. Tetapi juga dalam hal bersabar.
Saat guru bersikap tegas atau bahkan marah, ada keyakinan yang telah lama dipegang khususnya dalam pendidikan di kelas saya, bahwa dalam ketegasan seorang guru terkandung keberkahan bagi muridnya. Bukan karena benci atau dendam.
Kisah nyata yang selalu saya lihat dari para alumni kelas. Mereka menggambarkan bagaimana kesabaran mereka sebagai seorang murid bisa membawanya pada keberhasilan yang tak terduga.