Dengan sinergi ini, nilai-nilai adat dan kearifan lokal dapat dijadikan bagian integral dalam pendidikan karakter di sekolah. Menteri Pendidikan dapat mendukung penerapan kurikulum muatan lokal kembali yang lebih menekankan nilai-nilai adat Minangkabau, seperti semangat gotong royong, penghormatan terhadap orang tua, dan pentingnya peran dalam masyarakat.Â
Sementara itu, peran Menteri Kebudayaan dapat memperkuat program kebudayaan dan pendidikan karakter melalui penyediaan materi, pelatihan guru, dan pengadaan kegiatan berbasis budaya, seperti festival budaya atau lomba seni tradisional di sekolah.
Kerja sama lintas kementerian ini juga membuka peluang bagi pemerintah daerah dan masyarakat Sumatera Barat untuk terlibat lebih aktif dalam merancang dan melaksanakan kegiatan yang memperkaya pemahaman budaya di kalangan generasi muda.
Dengan strategi ini, diharapkan pendidikan modern dapat berjalan berdampingan dengan pendidikan adat yang memperkuat karakter dan identitas lokal generasi mendatang. Dengan demikian, "Tantangan dan Peluang Konsep Adat dan Pendidikan Karakter di Sumatera Barat sebagai Kearifan Lokal yang Harus Terus Terpelihara bisa diwujudkan lagi."
Kesimpulan
Pendidikan kearifan lokal di Sumatera Barat merupakan upaya penting untuk menjaga dan melestarikan identitas budaya Minangkabau.Â
Dengan mengintegrasikan nilai-nilai lokal ke dalam pendidikan formal dan informal, masyarakat dapat membentuk generasi yang tidak hanya berpengetahuan luas, tetapi juga memiliki rasa cinta dan bangga terhadap budaya mereka.
Melalui upaya ini, Sumatera Barat dapat menjadi contoh bagaimana pendidikan dan budaya dapat berjalan beriringan untuk menciptakan masyarakat yang seimbang dan harmonis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H