Pendidikan Kearifan Lokal di Sumatera Barat dan Pembentukan Karakter
Pendidikan kearifan lokal merupakan salah satu aspek penting dalam pembentukan karakter dan identitas budaya suatu daerah. Di Sumatera Barat, kekayaan budaya Minangkabau yang diakui secara nasional dan internasional memiliki peran besar dalam membentuk pendidikan kearifan lokal.Â
Dengan konsep adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Masyarakat Minangkabau mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal ke dalam sistem pendidikan mereka. Baik pendidikan di rumah, di Surau, di sekolah, dan di negara.
Konsep Adat dan Pendidikan Karakter di Sumatera Barat sebagai Kearifan Lokal yang Terus Terpelihara
Masyarakat Minangkabau sangat menjunjung tinggi nilai-nilai adat yang diwariskan dari generasi ke generasi. Pendidikan kearifan lokal di daerah ini tidak hanya terbatas pada pengetahuan akademis tetapi juga mencakup pengajaran tentang norma, etika, dan nilai-nilai budaya.
Melalui pendidikan adat, generasi muda diajarkan untuk menghargai tradisi, menghormati orang tua, dan memahami pentingnya hubungan sosial dalam komunitas. Tahu posisi di mana berada.
Pepatah Minang yang berkaitan dengan menghormati orang tua itu adalah "Nan tuo dihormati, nan ketek di sayangi, samo gadang dibaok bakawan".
Pepatah Minang itu mengandung nilai penting dalam hubungan sosial di masyarakat Minangkabau dalam pendidikan karakter.
"Nan tuo dihormati" berarti orang yang lebih tua dari kita dihormati atas pengalaman, kebijaksanaan, dan peran mereka sebagai pemimpin dalam keluarga atau komunitas, dan adat.
"Nan ketek di sayangi" menunjukkan bahwa anak-anak atau yang lebih muda dari kita harus disayangi, dibimbing, dan didukung untuk tumbuh dengan baik.
"Samo gadang dibaok bakawan" menggambarkan hubungan antar teman sebaya, yang disarankan untuk saling mendukung dan bekerja sama sebagai sahabat tanpa ada hierarki sekalipun.
Dengan ketiga pepatah itu, budaya Minang menekankan pentingnya menjaga posisi diri, hubungan baik dalam keluarga, Â dan masyarakat: menghormati yang lebih tua, menyayangi yang muda, dan membina persahabatan yang erat dengan mereka yang sebaya dengan kita.
Implementasi Konsep Adat dan Pendidikan Karakter di Sumatera Barat sebagai Kearifan Lokal yang Terus Terpelihara dalam Kurikulum di Sekolah
Di sekolah-sekolah yang ada di Sumatera Barat, terdapat upaya untuk memasukkan materi tentang budaya Minangkabau ke dalam kurikulum sebagai kearifan lokal.Â
Pelajaran tentang tari tradisional, musik, dan kerajinan tangan menjadi bagian penting dari pendidikan formal. Termasuk dalam kurikulum mata pelajaran Prakarya, Seni Budaya, dan Budaya Alam Minangkabau (BAM).
Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler seperti festival seni dan budaya juga memberikan wadah bagi siswa untuk mengekspresikan dan melestarikan budaya mereka. Budaya Randai dan tari pada umumnya. Hanya saja pada kurikulum Merdeka saat ini, mata pelajaran ini kurang mendapat porsi ideal di kelas.
Biasanya ketiga mata pelajaran itu diajarkan di tingkat Sekolah Dasar dan Menengah. Namun di era Kumer memakai sistem tebang pilih. BAM hanya di kelas tertentu, Seni Budaya hanya di kelas 8 dan Prakarya hanya di kelas 9. Padahal kearifan lokal ini sangat tepat dalam pembentukan karakter siswa.
Peran Suku dan Keluarga dalam Konsep Adat dan Pendidikan Karakter di Sumatera Barat sebagai Kearifan Lokal yang Perlu Terus Dipelihara
Dalam konteks pendidikan kearifan lokal, peran keluarga, dan suku sangat penting. Keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama bagi anak-anak dalam pembentukan karakter. Melalui interaksi sehari-hari, anak-anak belajar tentang nilai-nilai kesopanan, kerja sama, dan tanggung jawab.
Selain itu, suku sebagai komunitas sosial juga berfungsi sebagai lembaga pendidikan informal yang mendidik anak-anak melalui cerita, permainan rakyat, permainan tradisional, dan partisipasi dalam ritual adat.
Dengan aktif di lingkungan sosial dalam pelaksanaan adat menorehkan pendidikan kepribadian dan karakter bagi anak, remaja, dan manusia dewasa selaku regenerasi kepemimpinan. Merekalah kelak yang akan melanjutkan memakai dan memelihara kearifan lokal itu.
Tantangan dan Peluang Konsep Adat dan Pendidikan Karakter di Sumatera Barat sebagai Kearifan Lokal yang Perlu Terus Dipelihara
Meskipun pendidikan kearifan lokal memiliki banyak manfaat, terdapat tantangan yang dihadapi. Globalisasi dan modernisasi seringkali mengancam eksistensi nilai-nilai tradisional.
Oleh karena itu, penting untuk menemukan keseimbangan antara pendidikan modern dan pendidikan kearifan lokal. Melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan, diharapkan nilai-nilai kearifan lokal dapat terus dilestarikan dan ditransfer kepada generasi mendatang.
Kolaborasi antara Menteri Kebudayaan seperti Fadli Zon dan Menteri Pendidikan sangat penting dalam menjaga kelestarian adat dan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di Sumatera Barat. Dalam menghadapi globalisasi dan modernisasi itu.Â
Keterlibatan Menteri Pendidikan akan membantu menyelaraskan program pendidikan nasional dengan upaya pelestarian nilai-nilai tradisional sehingga kurikulum yang diterapkan di sekolah-sekolah tetap relevan dan berakar pada identitas budaya Indonesia.
Dengan sinergi ini, nilai-nilai adat dan kearifan lokal dapat dijadikan bagian integral dalam pendidikan karakter di sekolah. Menteri Pendidikan dapat mendukung penerapan kurikulum muatan lokal kembali yang lebih menekankan nilai-nilai adat Minangkabau, seperti semangat gotong royong, penghormatan terhadap orang tua, dan pentingnya peran dalam masyarakat.Â
Sementara itu, peran Menteri Kebudayaan dapat memperkuat program kebudayaan dan pendidikan karakter melalui penyediaan materi, pelatihan guru, dan pengadaan kegiatan berbasis budaya, seperti festival budaya atau lomba seni tradisional di sekolah.
Kerja sama lintas kementerian ini juga membuka peluang bagi pemerintah daerah dan masyarakat Sumatera Barat untuk terlibat lebih aktif dalam merancang dan melaksanakan kegiatan yang memperkaya pemahaman budaya di kalangan generasi muda.
Dengan strategi ini, diharapkan pendidikan modern dapat berjalan berdampingan dengan pendidikan adat yang memperkuat karakter dan identitas lokal generasi mendatang. Dengan demikian, "Tantangan dan Peluang Konsep Adat dan Pendidikan Karakter di Sumatera Barat sebagai Kearifan Lokal yang Harus Terus Terpelihara bisa diwujudkan lagi."
Kesimpulan
Pendidikan kearifan lokal di Sumatera Barat merupakan upaya penting untuk menjaga dan melestarikan identitas budaya Minangkabau.Â
Dengan mengintegrasikan nilai-nilai lokal ke dalam pendidikan formal dan informal, masyarakat dapat membentuk generasi yang tidak hanya berpengetahuan luas, tetapi juga memiliki rasa cinta dan bangga terhadap budaya mereka.
Melalui upaya ini, Sumatera Barat dapat menjadi contoh bagaimana pendidikan dan budaya dapat berjalan beriringan untuk menciptakan masyarakat yang seimbang dan harmonis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H