Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengaruh Kostum Siswa Atas Sikap Premanisme dan Tindak Kekerasan di Sekolah

11 Oktober 2024   16:30 Diperbarui: 11 Oktober 2024   17:08 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa sedang Belajar. Foto by Info publik.id

Duh, tentu guru itu merasa jantungan. Tangan berair. Keringat dingin mengucur di keteknya.

Terlihat benar contoh dari kurangnya penghargaan siswa terhadap otoritas sekolah. Sikap ini bisa menjadi akar dari perilaku premanisme. Siswa merasa bebas bertindak sesuka hati tanpa konsekuensi.

Ketika aturan kecil seperti larangan penggunaan jaket atau aksesoris tidak ditegakkan, siswa bisa merasa tidak ada batasan lagi. Jika tak ada batasan lagi hingga perilaku negatif seperti kekerasan semakin berkembang.

Premanisme di sekolah sering kali bermula dari ketidakteraturan yang dibiarkan tanpa sanksi. Bisa dimulai dari kostum, berkembang menjadi bentuk-bentuk pelanggaran yang lebih serius lagi.

Oleh karena itu, perlu adanya ketegasan dari pihak sekolah. Termasuk guru, wakil, dan seteakholder sekolah untuk memastikan bahwa aturan dipatuhi oleh seluruh siswa. Penegakan aturan berpakaian yang disiplin merupakan langkah awal untuk mencegah berkembangnya sikap premanisme dan tindak kekerasan di sekolah.

Dalam hal ini, sekolah tak boleh berperan sebagai ajang "fashion show," melainkan sebagai tempat untuk mendidik siswa agar memiliki sikap yang tertib dan disiplin. Dengan demikian, menjaga kerapihan dan kesesuaian kostum bukanlah sekadar masalah estetika.

Tapi menjaga kostum sesuai aturan sebagai bagian dari pendidikan karakter yang membentuk siswa menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab dan menghargai aturan. Bila mereka menghargai aturan, mereka pun menghargai guru.

Kedisiplinan dalam hal sekecil apa pun, termasuk dalam hal berpakaian, memiliki dampak besar dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan kondusif. 

Oleh karena itu, sekolah perlu tegas dalam menegakkan aturan yang ada, demi mencegah berkembangnya budaya premanisme dan tindak kekerasan di kalangan siswa.

Untuk mengatasi masalah premanisme dan kekerasan yang berawal dari pelanggaran disiplin berpakaian di sekolah, diperlukan pendekatan yang komprehensif dan tegas. 

Berikut beberapa solusi yang dapat diterapkan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun