Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Frozen Food Solusi Praktis atau Gaya Hidup Modern, Bun?

3 Oktober 2024   10:00 Diperbarui: 3 Oktober 2024   15:10 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Daging Frozen | SHUTTERSTOCK/Ahanov Michael via Kompas.com

Frozen Food dalam Kehidupan Modern: Solusi Praktis atau Pilihan Gaya Hidup?

"Beli ayam Frozen Food, Yu?"

Begitu tanya salah seorang teman, pas aku sampai di ruang kerja?

"Mengapa harus beli itu uni?" tanyaku polos.

"Sehat kok Yu!" teriak yang lain.

"Frozen food itu makanan beku. Makanan ini menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat modern, terutama di daerah perkotaan. Kesibukan yang terus meningkat, baik karena pekerjaan maupun tanggung jawab keluarga, mendorong banyak orang untuk mencari solusi praktis dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama kebutuhan makanan."

Begitu penjelasan salah satu artikel yang kubaca. Dengan ritme hidup cepat, frozen food memang menawarkan kemudahan dan efisiensi waktu.

"Ayam beku Fadli masih ada, Ma," begitu WA anakku yang di Kota Semarang juga. Ya dia memilih masak karena tak puas membeli makanan masak. Tak memadai alias tak kenyang.

Apalagi dia belum punya motor. Otomatis susah buat ke pasar untuk membeli ayam hidup. Kita maklum tetapi di sisi lain, muncul stigma bahwa makanan beku bisa jadi pilihan malas, gaya hidup modern, atau berhemat. 

Bagaimana kita memandang frozen food dalam konteks kehidupan modern?

Salah satu alasan mengapa frozen food menjadi pilihan banyak orang karena kepraktisannya. Bagi kita yang memiliki jadwal padat, seperti pekerja kantoran atau orang tua dengan anak kecil, waktu untuk berbelanja dan memasak makanan segar setiap hari sangat terbatas.

Nah, Frozen food memberikan solusi cepat karena dapat disiapkan dalam hitungan menit. Hal ini sangat berbeda dibandingkan dengan memasak makanan dari bahan mentah yang membutuhkan waktu lebih lama untuk memotong, mencuci, hingga meracik bumbu, hingga menumis dengan bumbu itu.

Selain kepraktisannya, frozen food juga menawarkan kemudahan dalam penyimpanan. Makanan beku dapat bertahan lebih lama di freezer dibandingkan dengan makanan segar. Teknologi pembekuan yang semakin canggih membuat produk frozen food mampu mempertahankan kualitas gizi makanan dengan baik.

Baik sayuran, daging, atau ikan yang dibekukan dengan cepat (flash freezing) bisa lebih segar dibandingkan bahan segar yang telah disimpan berhari-hari di rak pasar atau kulkas. Ini merupakan salah satu kelebihan yang sering terabaikan.

Menurut survei Lembaga Penelitian Makanan dan Gizi pada tahun 2022, sebanyak 65% responden ternyata sudah mengonsumsi frozen food setidaknya dua kali dalam seminggu. Responden tersebut kebanyakan pekerja kantoran yang memiliki sedikit waktu untuk ke pasar dan memasak.

Frozen food sekarang dianggap sebagai "penyelamat" dalam rutinitas harian yang sibuk. Fakta ini dapat menunjukkan bahwa frozen food telah menjadi bagian penting dalam kehidupan modern mereka. Muncul tanya,  apakah berarti mengonsumsi frozen food sering tanda kemalasan, modern atau berhemat?

Sayangnya saat ini pandangan bahwa frozen food adalah pilihan karena malas muncul dari persepsi bahwa makanan beku  pilihan bagi mereka yang tidak mau repot memasak saja. Mitos seperti ini sering menyesatkan.

Tak semua orang yang mengonsumsi frozen food karena malas justru sebaliknya, bagi banyak orang, memilih frozen food sebagai bentuk efisiensi atau penghematan.

Cuma kadang dipandang sebagai kemalasan. Ketika seseorang harus membagi waktunya antara pekerjaan, keluarga, dan kebutuhan pribadi lainnya, frozen food bisa menjadi alat untuk mempermudah hidup, bukan tanda kurangnya usaha. Apalagi anakku yang kos belum faham pasar.

Berdasarkan penelitian oleh Journal of Nutrition Education and Behavior menunjukkan bahwa mereka yang mengandalkan frozen food tetap mampu menjaga pola makan yang seimbang. Makanan beku ini sering kali memiliki porsi yang sudah diatur dan lebih mudah dikontrol. 

Hal ini dapat membantu orang memantau asupan kalori dan gizi mereka secara lebih efisien. Dengan demikian, frozen food tidak selalu berarti kurangnya perhatian terhadap gizi.

Ada pula yang mengatakan bahwa frozen food memiliki kualitas gizi yang lebih rendah dibandingkan makanan segar. Hal ini menjadi salah satu alasan utama mengapa orang ragu untuk mengandalkan frozen food. Namun, kenyataannya, frozen food yang ada saat ini sudah melalui proses pembekuan cepat. Bahkan segera setelah dipanen atau diproduksi.

Dengan demikian nilai gizinya tetap terjaga. Sayuran dan buah yang dibekukan pada puncak kematangan lebih kaya nutrisi dibandingkan dengan produk segar yang telah disimpan terlalu lama sebelum dikonsumsi.

Tidak semua frozen food diciptakan sama. Ada frozen food yang diproses berlebihan atau mengandung bahan tambahan seperti garam, gula, dan lemak jenuh yang tidak baik untuk kesehatan. Konsumen harus cerdas dalam memilih produk frozen food mereka. 

Pilihlah produk yang lebih alami dan minim pengolahan agar manfaat nutrisi yang ditawarkan tetap seimbang. Penting juga untuk membatasi konsumsi frozen food yang diproses secara berlebihan.

Frozen food selain praktis juga bisa mendukung upaya untuk mengurangi pemborosan makanan (food waste). Pemborosan makanan menjadi salah satu masalah global yang signifikan saat ini. 

Menurut Global Food Waste Report pada tahun 2022 ada sekitar 1,3 miliar ton makanan terbuang percuma  tiap tahunnya. 10% di antaranya berasal dari makanan segar yang rusak karena tidak segera dikonsumsi. 

Nah, Frozen food membantu mengurangi pemborosan ini karena makanan beku bisa disimpan lebih lama tanpa mengorbankan kualitasnya. Guna memaksimalkan manfaat frozen food, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Pertama, konsumen harus teliti dalam membaca label produk. Memilih frozen food yang tidak mengandung bahan pengawet berbahaya atau bahan tambahan seperti pewarna buatan, garam berlebih, atau gula. Langkah ini penting untuk menjaga kesehatan.

Produk yang sederhana dan minim pengolahan pilihan terbaik agar kualitas gizi tetap terjaga

Kedua, frozen food memang menawarkan kemudahan, namun tetap penting untuk mengombinasikannya dengan bahan makanan segar yang ada. Misalnya, menggunakan sayuran beku sebagai pelengkap hidangan utama yang dibuat dari bahan segar dapat membantu menjaga keseimbangan gizi.

Dengan cara ini, kita tetap bisa menikmati manfaat praktis frozen food tanpa mengorbankan nutrisi yang penting bagi kesehatan tubuh. Atau sebaliknya.

Ketiga, Cara penyimpanan dan penyajian frozen food sangat penting. Pastikan freezer berada pada suhu yang tepat untuk menjaga kualitas makanan beku, ikuti petunjuk pemasakan yang tertera pada kemasan. Ketika memanaskan frozen food dengan benar sangat krusial untuk memastikan bahwa makanan tersebut aman untuk dikonsumsi dan tetap lezat.

Dengan frozen food, kita tidak perlu khawatir bahwa makanan akan menjadi basi atau rusak karena terlalu lama disimpan. Hal ini membuat frozen food menjadi solusi ideal bagi mereka yang memiliki jadwal yang tidak menentu atau tidak sempat berbelanja setiap hari ke pasar.

Selain itu, frozen food membantu mengurangi frekuensi belanja. Ini bisa menjadi solusi bagi mereka yang tinggal jauh dari pasar atau toko. Hemat. Ongkos grep atau ojek online pun berkurang. Tak perlu keluar duit buat ongkos.

Frozen food memberikan kesempatan bagi keluarga yang sibuk untuk tetap menikmati makanan yang sehat dan bergizi. Seorang ibu yang bekerja, misalnya, bisa menggunakan frozen food untuk menyediakan makanan sehat bagi keluarganya tanpa harus menghabiskan banyak waktu di dapur.

Frozen food bukan hanya soal kepraktisan, manajemen waktu pun  lebih baik. Dalam era modern yang semakin cepat, frozen food juga membantu orang menjaga keseimbangan antara kehidupan profesional dan pribadi. 

Dengan menggunakan frozen food, orang bisa mengurangi stres terkait dengan persiapan makanan dan memanfaatkan waktu luang untuk hal-hal yang lebih bermakna bersama si kecil bagi Bun-Bun yang punya anak usia sekolah. Bisa juga menghabiskan waktu bersama keluarga atau beristirahat.

Namun, kita tak boleh terlalu mengandalkannya sepenuhnya. Konsumsi frozen food tetap harus disesuaikan dengan pola makan sehat yang mengombinasikan bahan-bahan segar dan makanan beku. 

Dengan pendekatan yang tepat, frozen food bisa menjadi bagian dari pola makan yang seimbang dan mendukung gaya hidup sehat kita.

Jadi frozen food bukanlah pilihan karena malas, melainkan solusi praktis yang mendukung gaya hidup modern dengan efisiensi waktu, dan penghematan dana transportasi.

Perlu kcerdasan kita dalam memilih produk, mengontrol porsi, dan tetap mengombinasikannya dengan bahan segar. frozen food dapat membantu kita menjalani hidup yang lebih efisien tanpa harus mengorbankan kualitas gizi. 

Dengan begitu, kita bisa menjawab pertanyaan apakah frozen food adalah solusi praktis atau pilihan gaya hidup modern: semua tergantung pada cara kita menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sejarah Frozen Food: Dari Penemuan Hingga Menjadi Bagian Gaya Hidup Modern

Frozen food atau makanan beku, saat ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan masyarakat perkotaan yang sibuk. Namun, perjalanan frozen food hingga menjadi solusi praktis dan populer seperti sekarang ini.

Kegiatan itu melibatkan inovasi teknologi dan perubahan gaya hidup yang signifikan. Sejarah perkembangan frozen food dari masa lalu hingga era modern.

Pertama, Zaman Kuno: Pembekuan Alami
Sejarah pembekuan makanan sebenarnya sudah dimulai sejak ribuan tahun lalu. Orang-orang di daerah yang beriklim dingin, seperti China dan Mongolia, menggunakan suhu alami yang sangat rendah untuk mengawetkan makanan.

Makanan daging saat itu dibekukan di udara terbuka atau disimpan di bawah es dan salju. Namun, teknik ini sangat terbatas oleh kondisi cuaca dan wilayah sehingga tak digunakan secara luas.

Kedua, Teknologi Pembekuan di Abad ke-19
Kemajuan teknologi mulai terjadi pada abad ke-19. Para peneliti dan ilmuwan mulai memahami pentingnya suhu rendah dalam mengawetkan makanan.

Pada tahun 1861, James Harrison, seorang jurnalis asal Skotlandia tinggal di Australia, menciptakan mesin pembeku mekanik pertama yang mampu memproduksi es dalam jumlah besar. Ini merupakan langkah awal menuju pembekuan makanan secara komersial meski masih sangat terbatas dalam penggunaannya.

Ketiga, Clarence Birdseye: Pelopor Frozen Food Modern
Langkah penting dalam sejarah frozen food terjadi pada awal abad ke-20. Clarence Birdseye, seorang penemu dan pengusaha asal Amerika Serikat. Ia menemukan metode pembekuan cepat yang merevolusi industri makanan. 

Pada tahun 1920-an, Birdseye yang melakukan penelitian di Kanada, mengamati bagaimana penduduk Inuit membekukan ikan dengan cepat di udara dingin Arktik. Metode ini menjaga tekstur dan rasa ikan tetap segar setelah dicairkan.

Dengan terinspirasi oleh teknik tersebut, Birdseye mulai mengembangkan metode pembekuan cepat yang dikenal sebagai "flash freezing." 

Teknologi ini memungkinkan makanan dibekukan dalam waktu singkat pada suhu sangat rendah. Ktispaĺl aristal es yang terbentuk tetap kecil dan tidak merusak struktur seluler makanan.

Pada tahun 1927, Birdseye mematenkan teknik pembekuan cepat dan mulai memproduksi frozen food secara komersial di Amerika Serikat.

Perkembangan Industri Frozen Food di Amerika Serikat

Pada tahun 1930, Clarence Birdseye meluncurkan produk frozen food pertama dengan merek dagang "Birds Eye."

Produk ini mencakup berbagai jenis makanan seperti: sayuran, buah-buahan, ikan, dan daging. Peluncuran ini mendapat sambutan yang baik meskipun infrastruktur untuk menyimpan dan mendistribusikan frozen food masih terbatas pada saat itu.

Teknologi freezer belum tersebar luas saat itu sehingga hanya sebagian kecil toko yang mampu menjual frozen food.

Namun, seiring dengan perkembangan teknologi pendinginan dan freezer untuk frozen food mulai populer di kalangan masyarakat Amerika Serikat pada dekade-dekade berikutnya.

Pada era 1940-an, freezer mulai diproduksi secara massal. Hal itu memungkinkan rumah tangga dan toko-toko untuk menyimpan frozen food dalam jumlah yang lebih besar. 

Perang Dunia II juga berperan dalam popularitas frozen food untuk suplai makanan segar sering kepada militer.

Beberapa kategori atau varian utama frozen food:

Frozen Vegetables (Sayuran Beku)

Sayuran beku adalah salah satu jenis frozen food paling umum dan populer. Sayuran ini seperti kacang polong, brokoli, bayam, wortel, jagung, dan campuran sayuran lainnya sering kali dibekukan segera setelah dipanen untuk mempertahankan kandungan nutrisinya. Pembekuan sayuran membantu mengurangi pemborosan makanan dan memperpanjang masa simpannya.

Frozen Fruits (Buah-buahan Beku)

Buah-buahan beku seperti stroberi, blueberry, mangga, dan pisang juga sangat populer, terutama untuk membuat smoothie, jus, atau dessert. Sama seperti sayuran, buah-buahan beku biasanya dipanen pada puncak kematangannya dan dibekukan dengan cepat untuk menjaga rasa dan nutrisinya.

Frozen Meat (Daging Beku)

Daging seperti ayam, sapi, dan domba sering kali dibekukan untuk menjaga kesegarannya. Daging beku juga datang dalam bentuk siap masak atau telah dipotong sesuai dengan kebutuhan sehingga lebih mudah digunakan oleh konsumen.

Pembekuan daging juga membantu menghindari pemborosan karena daging yang tidak langsung dimasak bisa disimpan lebih lama di freezer.

Frozen Seafood (Makanan Laut Beku)

Makanan laut seperti ikan, udang, kerang, dan cumi-cumi banyak ditemukan dalam bentuk beku. Pembekuan makanan laut sangat penting karena produk-produk ini sangat cepat rusak. Dengan pembekuan cepat, rasa dan tekstur makanan laut tetap terjaga. Bahkan membuatnya tetap enak dan aman untuk dikonsumsi meskipun disimpan untuk jangka waktu lama.

Frozen Ready Meals (Makanan Siap Saji Beku)

Makanan siap saji beku adalah jenis frozen food yang sangat populer di kalangan masyarakat perkotaan yang sibuk. Makanan ini mencakup hidangan yang sudah dimasak dan hanya perlu dipanaskan sebelum dikonsumsi, seperti lasagna, pizza, pasta, nasi goreng, dan berbagai jenis makanan etnik lainnya.

Makanan siap saji beku sangat praktis karena dapat disiapkan dengan cepat tanpa perlu persiapan masak.

Frozen Snacks (Camilan Beku)

Camilan beku mencakup berbagai makanan ringan yang bisa disiapkan dengan cepat, seperti kentang goreng, nugget ayam, sosis, dumpling, spring roll, hingga kue-kue kecil seperti donat beku.

Camilan beku sering kali menjadi pilihan untuk acara santai atau makan cepat tanpa memerlukan waktu persiapan yang lama.

Frozen Dairy Products (Produk Susu Beku)

Kategori ini mencakup produk-produk olahan susu yang dibekukan, seperti es krim, yogurt beku, keju beku, dan mentega.  Es krim produk frozen food paling terkenal dalam kategori ini dengan berbagai rasa dan tekstur yang dapat dinikmati oleh segala usia.

Frozen Bakery Products (Produk Roti Beku)

Produk roti beku mencakup berbagai jenis roti, croissant, puff pastry, dan kue-kue lainnya yang telah dibekukan. Produk roti beku sangat praktis untuk rumah tangga atau bisnis yang ingin menyajikan roti segar tanpa harus membuatnya dari awal. Roti beku hanya perlu dipanaskan atau dipanggang kembali sebelum disajikan.

Frozen Pizza (Pizza Beku)

Pizza beku salah satu produk makanan beku yang paling populer di banyak negara. Pizza ini telah disiapkan dan dibekukan dalam berbagai variasi topping. Mulai dari pepperoni, keju, hingga sayuran. Konsumen hanya perlu memanaskan pizza beku di oven selama beberapa menit sebelum bisa dinikmati.

Frozen Desserts (Pencuci Mulut Beku)

Pencuci mulut beku mencakup berbagai jenis makanan manis yang disajikan dingin seperti es krim, sorbet, popsicles, dan pie beku. Produk-produk ini sangat diminati terutama saat musim panas, dan hadir dalam berbagai rasa yang memanjakan lidah.

Frozen Dough (Adonan Beku)

Adonan beku jenis frozen food yang sangat berguna bagi para koki dan pembuat roti. Ini bisa mencakup adonan pizza, adonan roti, atau adonan pastry yang sudah dibekukan dan siap digunakan. Dengan adonan beku, pengguna bisa memanggang roti atau pastry segar tanpa harus membuat adonan dari awal.

Frozen Organic Foods (Makanan Organik Beku)

Makanan organik beku semakin populer di kalangan konsumen yang peduli akan kesehatan dan lingkungan. Produk organik beku biasanya mencakup sayuran, buah-buahan, atau daging yang dibudidayakan tanpa pestisida dan bahan kimia. Produk-produk ini dipilih oleh konsumen yang ingin menjaga pola makan sehat tetapi tetap praktis.

Frozen Baby Food (Makanan Bayi Beku)

Makanan bayi beku sangat membantu Bun. Kategori khusus yang ditujukan untuk orang tua yang ingin memberikan makanan sehat dan bergizi bagi bayi mereka tetapi tidak memiliki banyak waktu untuk memasak. Makanan bayi beku sering kali terbuat dari sayuran, buah-buahan, atau daging organik dan diformulasikan khusus untuk kebutuhan nutrisi bayi.

Frozen Vegan and Vegetarian Meals (Makanan Vegan dan Vegetarian Beku)

Makanan vegan dan vegetarian beku mencakup hidangan yang tidak mengandung daging atau produk hewani. Produk ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang menjalani diet vegetarian atau vegan, seperti burger nabati, pasta sayuran, atau lasagna dengan bahan dasar tumbuhan.

Frozen Appetizers (Makanan Pembuka Beku)

Makanan pembuka beku biasanya terdiri dari finger food atau makanan kecil yang disajikan sebelum hidangan utama. Contohnya termasuk potongan ayam, lumpia, tempura, dan camilan ringan lainnya. Makanan ini sering kali dipilih untuk acara-acara santai atau pesta karena bisa disiapkan dengan cepat dan mudah.

Frozen Gluten-Free Products (Produk Bebas Gluten Beku)

Untuk konsumen yang memiliki intoleransi gluten atau memilih untuk menghindari gluten dalam diet mereka. Ada juga berbagai produk frozen food bebas gluten. Ini bisa mencakup pizza bebas gluten, roti, camilan, hingga pasta beku yang dirancang khusus untuk mereka yang memiliki kebutuhan diet khusus.

Frozen Ethnic Foods (Makanan Etnik Beku)

Frozen food juga mencakup berbagai makanan etnik dari berbagai belahan dunia yang bisa dinikmati di rumah. Ini termasuk makanan Asia seperti dumpling, ramen, nasi goreng, serta hidangan Meksiko seperti burrito dan enchilada, yang semuanya sudah dibekukan dan siap dipanaskan.

Frozen Soup (Sup Beku)

Sup beku juga merupakan bagian dari kategori frozen food. Sup ini sudah dimasak dan dibekukan, jadi konsumen hanya perlu memanaskannya sebelum dikonsumsi. Sup beku bisa hadir dalam berbagai varian, seperti sup sayuran, sup daging, hingga sup krim.

Dengan beragam pilihan ini, frozen food telah berkembang menjadi produk yang sangat praktis dan membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, terutama bagi mereka yang memiliki gaya hidup sibuk atau modern.

Adapun makanan kalengan adalah produk makanan yang diawetkan dalam kaleng tertutup rapat untuk menjaga keawetan dan kualitas makanan. 

Seperti ikan laut jenis sarden. Suamiku paling suka ini. Proses pengalengan melibatkan pemanasan makanan hingga suhu tertentu untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme lain yang dapat menyebabkan pembusukan ikan ini.

Makanan yang sering dikalengkan termasuk buah-buahan, sayuran, ikan laut, daging, dan sup. Dengan pengalengan, makanan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama tanpa memerlukan pendinginan, menjadikannya praktis untuk disimpan dan dikonsumsi kapan saja.

Kelebihan makanan kalengan adalah kepraktisannya. Mudah dibawa saat kemping atau jalan-jalan. Terutama bagi orang yang memerlukan bahan makanan cepat saji atau tinggal di daerah yang sulit mendapatkan bahan makanan segar.

Namun, beberapa makanan kalengan mengandung bahan tambahan seperti garam, gula, atau pengawet yang dapat berdampak negatif bagi kita. Makanya jangan dikonsumsi berlebihan. Sesekali saja saat darurat.

Meski begitu, pengalengan makanan tetap merupakan solusi yang baik untuk penyimpanan makanan dalam waktu lama, terutama selama keadaan darurat atau saat bepergian.

Kalau aku sih untuk kota sejuk Padang Panjang, pasar buka 16 jam. Bahkan di luar pasarpun ada Bapak dan Ibu pedagang sayur keliling. Mereka sudah menyiapkan semua kebutuhan bahan dapur sdgar kita.

Ya semua lengkap. Mulai dari beras, sayur, daging, ikan, buah, rempah, santan, dan bisa kita pesan online dengan antar ke rumah. Lebih keren lagi bisa bayar online. He he he.

(cabai misalnya) foto by dokpri
(cabai misalnya) foto by dokpri

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun