Kompasianer! Libur panjang akhir tahun sudah di depan mata kita. Desember 2024 ini anak-anak kita libur semester 1. Banyak pula orang akan bersiap menyambut libur Natal, tahun baru 2025, sekaligus masa penerimaan nilai semester ganjil di Perguruan Tinggi.Â
Liburan tentu menjadi momen yang dinanti oleh kita untuk melepaskan penat dari rutinitas menegangkan tahun 2024 ini.
Tetapi, memang sih sering kali kenyataan di jalan tidak seindah rencana kita kan? Kemacetan panjang yang mengular seperti penggalan cerita di atas, seolah sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan menuju tempat wisata.
Namun, meskipun tahu akan terjebak dalam kemacetan, kita dan banyak orang tetap memilih untuk berlibur. Mengapa ya?
Mengapa Orang Tetap Berlibur Meski Tahu Akan Macet?
Pertama, Sudah Menjadi Kebutuhan untuk Melepas Penat Setahun Beraktivitas
Rutinitas sehari-hari yang padat membuat liburan menjadi momen untuk me-recharge kembali energi kita. Terutama ibu-ibu. Liburan, meski singkat, terbukti dapat lho mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental kita. Hehehe. Bahkan, hanya merencanakan liburan saja dapat meningkatkan endorpin kebahagiaan seseorang. Keren bukan?
Kedua, Sebagai Sarana untuk Momen Quality Time Bersama Keluarga Tercinta
Kesibukan sehari-hari sering menyisakan sedikit waktu untuk keluarga. Apalagi Ayah dan Bunda yang bekerja. Suami misalnya, meski pukul 15.00 WIB sudah di rumah, tapi beliau masih berkurung di ruang kerja hingga Maghrib. Usai Maghrib baru bisa kumpul dengan anak istri.
Sedang anak-anak dan istri, usai makan malam harus belajar untuk mengerjakan tugas belajar mereka ditemani istri. Parahnya lagi, sambil istri menyiapkan menu dan seragam sekeluarga buat besok. Lelah ngak sih? He he he. Lelah dong.
Liburan menjadi kesempatan emas lho untuk mempererat hubungan yang renggang tadi. Meski harus macet dan menempuh perjalanan yang melelahkan. Tak apa. Nilai kebersamaan dan kenangan yang tercipta selama di perjalanan membuat perjuangan tersebut terasa sepadan.