Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Kedekatan Guru dan Murid Mampukah Mengatasi Permasalahan di Kelas?

29 September 2024   09:31 Diperbarui: 29 September 2024   09:35 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di kelas guru ceria: foto by Kompas Edukasi.com

Mendengar hal ini, Pak Arif memberikan dukungan dengan menawarkan untuk memberikan les tambahan secara informal setelah jam sekolah. Ia juga meyakinkan Habibi bahwa bertanya bagian dari proses belajar. Tak perlu takut untuk bertanya di kelas.

Dengan pendekatan yang penuh empati ini, Habibi merasa didengar dan mendapatkan solusi yang konkret, sehingga ia lebih termotivasi untuk hadir di kelas dan berusaha lebih keras memahami pelajaran.

Setelah membangun kepercayaan, guru bisa menawarkan solusi yang relevan dengan kebutuhan murid tersebut. Jika murid merasa tertinggal dalam pelajaran, mungkin mereka butuh bimbingan tambahan.

Ya, jika alasan mereka cabut terkait tekanan sosial atau pribadi, guru dapat mengarahkan mereka kepada guru Bimbingan Konseling atau memberikan saran yang mendukung. 

Pendekatan yang berbasis dukungan seperti ini dapat membantu murid melihat bahwa ada orang dewasa yang peduli terhadap perkembangan mereka, baik secara akademik maupun pribadi.

Pada akhirnya membuat mereka lebih nyaman untuk tetap hadir di kelas.

Dalam menghadapi murid yang cuek dulu sangatlah mudah. Jumlah mereka pun lebih sedikit dari yang acuh atau peduli. Tapi, zaman sekarang kita guru temui mereka yang cuek kepada guru 9 dari 12 siswa laki-laki. Kebalikan dari tahun-tahun sebelumnya. 3 Cueks dan 9 peduli.

Memerlukan pendekatan yang bijaksana dan kontekstual dalam menghadapi mereka. Harus ditelaah latar belakang, situasi, dan faktor individu yang mempengaruhi perilaku mereka. Misalnya studi kasus berikut dapat menggambarkan situasi dan cara mengatasinya salah satu dari mereka.

Studi Kasus

Seorang murid saya bernama Faris terlihat selalu cuek saat proses pembelajaran berlangsung. Kadang ia tidur. Kadang diam saja. Setiap kali kami guru memberikan materi atau meminta pendapat, Faros hanya diam, kadang menganga, atau memberikan jawaban singkat tanpa antusiasme.

Dia tak mengganggu. Meski tak mengganggu di kelas, ia terlihat tak tertarik dan tak ada berusaha untuk aktif terlibat dalam diskusi. Saat diberikan tugas pun, Faris sering tak mengumpulkannya atau terlambat mengumpulkan. Ia tak pernah menunjukkan usaha maksimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun