Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berlibur Meski Macet: Mengapa Tetap Pergi?

21 September 2024   20:58 Diperbarui: 21 September 2024   20:59 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah alasan Orang Tetap Pergi Berlibur ? Meski Macet?

Faktor Psikologis tentang Kebutuhan untuk Berlibur

Liburan tak hanya mencapai tujuan wisata. Liburan kebutuhan psikologis. Ia dijadikan sarana untuk melepaskan diri 

Puncak dan tempat-tempat lain di sekitarnya dikenal sebagai destinasi wisata favorit. Ia menawarkan pemandangan indah. Udaranya sejuk dan berbagai aktivitas wisata keluarga ada di sana.

Keterbatasan Pilihan dan Infrastruktur Liburan

Meskipun ada banyak destinasi wisata lainnya, bagi sebagian orang, pilihan destinasi yang menarik, terjangkau, dan mudah diakses terbatas. Ditambah lagi, transportasi publik yang terbatas membuat sebagian besar masyarakat bergantung pada kendaraan pribadi.

Libut Kebiasaan dan Tradisi

Liburan di lokasi seperti Puncak mungkin sudah menjadi tradisi bagi banyak keluarga. Kebiasaan ini sering kali mengalahkan kekhawatiran tentang kemacetan.

Kemacetan di Puncak Terus Berulang? Apa sebab ya...

Terjadi Lonjakan Jumlah Kendaraan

Setiap kali musim liburan tiba, jumlah kendaraan melewati jalur Puncak meningkat drastis. Bahkan melebihi kapasitas jalan. Tercatat baru-baru ini lonjakan kendaraan hingga 114.000 unit kendaraan. Wow fantastik!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun