Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Bonding Anak dan Orangtua Renggang: Mungkinkah karena Beda Generasi?

20 September 2024   16:50 Diperbarui: 21 September 2024   06:26 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan buru-buru menghakimi atau memberikan nasihat pada anak. Dengarkan apa yang anak katakan sampai selesai. Fahami lalu berdiskusilah dengan anak untuk menentukan solusi.

Ketiga, Berikan kebebasan yang terarah untukanak

Anak remaja membutuhkan ruang untuk mengeksplorasi dunia mereka, tetapi pastikan tetap ada batasan yang jelas. Misal ikutkan anak kegiatan sesuai hobinya. Menari untuk putri dan footsal mungkin untuk putra.

Keempat, Jadilah teladan untuk anak

Anak-anak sering kali mencontoh perilaku orangtua mereka. Jika kita ingin anak lebih terbuka, cobalah untuk lebih terbuka juga kepada mereka. Ajaklah mereka bercerita tentang teman-teman yang dia senangi.

Kelima, Hindarilah overprotektif secara terang-terangan

Memberi kepercayaan kepada anak untuk membuat keputusan mereka sendiri merupakan bagian penting dari perkembangan mereka. Namun, kita harus tetap mendampingi mereka dari jauh. Rahasiakan bahwa kita mengawasi mereka.

Perlu Menghadapi Konflik dengan Bijak, Bun!

Menghadapi konflik antara orangtua dan anak sesuatu yang tak terhindarkan. Itu siklus hidup. Makin cerdas orangtua dan anak, tentu konflik pun akan sering hadir. Baik konflik ide, konflik batin, maupun konflik fisik.

Kecerdasan kita untuk cara menyelesaikannya menjadi kunci penting untuk menjaga hubungan tetap harmonis. Cara terbaik tentu dengan menyelesaikan konflik itu secara terbuka. Kita selaku orangtua tak menutup diri, dan tetap mencoba memahami perspektif anak kita.

Pendekatan agama salah satu andalan kita. Setiap keluarga memiliki dinamika unik, dan meskipun masalahnya serupa, tapi solusi yang diterapkan bisa berbeda-beda. Hal terpenting orangtua memastikan bahwa baik kita selaku orangtua maupun anak tetap harus dalam konteks merasa dihargai, didengar, dibutuhkan, dan disayangi dalam proses penyelesaian konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun