Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Bonding Anak dan Orangtua Renggang: Mungkinkah karena Beda Generasi?

20 September 2024   16:50 Diperbarui: 21 September 2024   06:26 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harmonis. Foto Dokpri Yusriana

Meskipun perbedaan zaman menjadi alasan utama dalam ketidakharmonisan hubungan mereka, banyak pakar psikologi berpendapat bahwa yang lebih penting di sini cara komunikasi dan pola asuh yang diterapkan oleh mereka selaku orang tua.

Perbedaan zaman sebenarnya bisa menjadi peluang sukses anak untuk saling belajar memahami, asalkan ada keterbukaan, pengawasan,  dan empati dari kedua belah pihak.

Saya masih ingat si sulung saya ketika Sekolah Dasar dan SMP. Tahun 2008-2017. Kala itu belum membudaya android se keren sekarang. Saya memakai laptop dan modem mendampingi anak saya belajar. 

Saya tak bisa matematika, Fisika, dan Bahasa Arab. Bersama si sulung saya kerja sama memanfaatkan browser pencarian. Saya cari soal berikut kunci jawaban ketiga pelajaran itu. Lalu saya sembunyikan kunci jawaban dan saya share dan catat soal untuk si sulung.

Alhamdulillah. Ia sukses ulangan harian dan latihan dengan gurunya di sekolah. Ia pun sukses Ujian Nasional (UN). Bahkan sukses masuk SMA impiannya lewat pemanfaatan teknologi ini. Kuncinya, temani mereka dalam memanfaatkan teknologi itu.

Harmonis. Foto Dokpri Yusriana
Harmonis. Foto Dokpri Yusriana

Hubungan dengan Orangtua: Refleksi Dirikah?

Berkaca pada diri sendiri perlu. Demikian juga hubungan orangtua dengan anak bisa menjadi refleksi penting bagi Ayah Bunda. Contoh, dulu sebagai anak, kita sering merasa tidak didengar atau dipahami oleh orangtua kita yang kelahiran 70 tahunan.

Meski begitu, seiring waktu dan kedewasaan kita terseleksi juga tetap sukses sebagai anak mereka. Namun, perspektif ini sudah berubah sekarang.

Saat ini menjadi orangtua, tantangannya dalam mengasuh anak yang beranjak remaja sangat besar. Dulu zaman kita kanak-kanak belum faham lawan jenis, skincare, seks dini, memeras, dan membully.

Semua masih alami. Ke sekolah, ke sawah, ke ladang, masih aman-aman saja. TV masih hitam putih. Namun anak kita hari ini sudah mengenal lawan jenis sejak mereka TK. Ada tontonan vulgar di android Ayah Bunda yang diam-diam mereka tonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun