Aku melirik Hafidz di sebelahku. Iapun menatapku, "Gimana ngaru bawang putihnya, Fidzh?" Tanyaku.
"Ajaib. Tubuhku terasa lebih baik, Ky. Tak terlalu buruk rupanya obat Herbal ala Bu Guru Nana ini." Hafidz tersenyum kepadaku. Lalu ia melirik Ibu Guru Nana. Ternyata Bu Guru Nana juga sedang menatap kami berdua.
"Udah habis permennya, Fidz?" Tanya Bu Guru Nana sambil tersenyum.
Hafidz pun balik senyum. Lalu mengangguk. Ternyata garing dan nuqtah memberi pengalaman baru kepada kami sekelas. Karena garing, kami tahu obat flu dan demam irisan bawang putih tokcer. Garing pun mengingatkanku pada cerita nuqtah Bu Guru El.
"Fidz! Masih ingat cerita Bu Guru El tentang nuqtah. Tiap dosen mendikte Bu Guru El juga menulis nuqtah dengan polosnya. Sama kayak ini. He he he...." tunjukku pada kertas Hafidz.
Ia pun kulihat tersenyum malu-malu. "Garing dan nuqtah. Lucu memang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI