Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tips Guru dalam Mengelola Emosi Anak

11 Juli 2023   05:21 Diperbarui: 11 Juli 2023   14:27 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jelek sekali mindset salah satu guru saya itu. Padahal guru murid seperti dua sisi mata uang. Guru memiliki posisi sama dengan siswa. Simbiosis mutualisme.

Apa sih simbiosis mutualisme itu? Simbiosis mutualisme adalah kondisi interaksi antara dua organisme (guru-siswa), baik sejenis ataupun berbeda jenis. 

Dalam arti sangat luas dan nyata, interaksi antara manusia dengan alam juga dapat dikategorikan sebagai simbiosis mutualisme, dengan syarat, alam diuntungkan dan manusia diuntungkan pula oleh alam.

Pada praktiknya, guru memerlukan siswa sebagai objek Proses Belajar Mengajar (PBM) dan siswa butuh guru untuk mengatur dan memotivator PBM. Namun, seringkali siswa dirugikan oleh guru. Guru memarahi siswa, guru cuek kepada siswa hingga interaksi guru dan siswa ada sekat sebagai dinding pembatas.

Interaksi simbiosis mutualisme itu perlu direvisi guru sebagai motivator dan penjual jasa (ilmu), pasang niat "sengaja aku mengajar dan mendidik siswaku dengan tulus ikhlas berdasarkan kasih sayang karena Allah SWT."

Kedua bacalah selalu basmalah dan ummul Quran- Al-Fatihah. Mudahan Allah menjadikan kita menjadi seorang guru yang mampu mengelola emosi dengan senyum dan sabar ketika berinteraksi di kelas dengan mereka..

Tentu tidak lucu dong, murid kita tuntut sopan, santun, dan patuh sedang guru tak sopan, santun, dan patuh UU Pendidikan. Ya, beberapa di antara murid memang ada yang takut kepada gurunya., kesal kepada gurunya bila dinasihati, bahkan, cabut karena muak melihat gurunya.

Oleh sebab itu, kita guru berdebar bila bertemu dengan murid baru. Kepala kita pun akan sama dengan otak kecil mereka. Liar bertanya, bisakah mereka menerimaku? Bisakah mereka memahami ucapanku?

Banyak lagi pertanyaan muncul secara liar di otak kecil kita, guru. Demikian pula mereka, siswa kita. Beragam tanya muncul liar silih berganti di otak mereka tentang kita.

Inilah tips guru dalam mengelola emosi anak yang mungkin bisa kita rekomendasikan di dalam kelas kita dan bisa Bapak Ibu Guru modifikasi sesuai konteks kelas kita masing-masing.

Pertama, Ubah Mindset Mereka Dulu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun