Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Samber THR, Samber 2023 Hari 2: Nostalgia Masa Kecilku Di Bulan Suci Ramadhan

1 April 2023   17:03 Diperbarui: 1 April 2023   17:07 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Hilang Daya Upaya Seperti Sakit. Bila berpuasa menambah keuzuran orang tersebut.
2. Musafir atau dala perjalanan jauh
3. Terlalu Tua dan sangat Lemah                          4. Tersangat Lapar dan Dahaga
5. Perempuan Hamil/Menyusukan Anaknya.

Para ulama pun sepakat mengatakan bahwa membatalkan puasa Ramadan dengan sengaja tanpa uzur syar'i haram dan berdosa hukumnya karena puasa Ramadan hukumnya wajib dan  tidak boleh ditinggalkan atau dilanggar tanpa alasan yang sah seperti di atas.

Membatalkan puasa dengan sengaja harus membayar kafarat. Kafarat atau denda dengan memerdekakan seorang budak. Bila tak ada budak atau tak mampu memerdekakan budak, ia harus berpuasa dua bulan berturut-turut. Wow dahsyat.

Tak mampu berpuasa dua bulan berturut-turut, ia harus memberi makan enam puluh orang fakir miskin. Itulah pendapat mayoritas ulama dari kalangan Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali.

Membatalkan puasa dengan sengaja cukup mengqadha atau mengganti puasanya di hari lain tanpa kafarat saja. Hukum ini pendapat sebagian ulama dari kalangan Zahiri dan Syi’ah.

Membatalkan puasa dengan sengaja boleh memilih antara membayar kafarat atau mengqadha puasa saja. Hukum ini pendapat sebagian ulama dari kalangan Hanafi dan Syafi’i.

Cukuplah membatalkan puasa itu hanya nostalgia di masa kecil saja. Sekarang mari puasa dengan ikhlas karena ingin mendapat ridha Allah semata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun