Sistem penelitian ilmiah memang mudah diplagiasi karena teori dan referensinya kaku. Kerangka teoritisnya berputar di buku itu itu saja. Sehingga klaim atas penelitan rentan sama. Logikanya, skripsi RAS mungkin dijadikan dasar artikel si dosen, tetapi dengan objek penelitian, kuisioner berbeda, dan masalah berbeda.
Pun ketika mahasiswa melakukan konsultasi skripsi banyak kegaduhan yang terjadi. Mahasiswa dilecehkan oknum dosen hingga mahasiswa diajak nikah siri. Di sebuah perguruan tinggi swasta di kota kami malah muncul slogan, 'mudah masuknya, tapi susah keluarnya.
Giliran masuk perguruan itu mudah, namun ketika keluar susah. Susah wisuda karena kasus skripsi tak tuntas-tuntas. Seperti cerita saya sebelumnya, anak teman saya kuliah di sana. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Mungkin ada 20 kali ia melewati siklus konsultasi skripsinya. Menangis dan berputus asa.
Lalu mereka datang ke rumah saya untuk konsultasi, maka saya pun membimbing dengan sabar. Saya sampaikan tips menghadapi dosen, bahwa:
Pertama, bimbingan skripsi itu sama sperti tatap muka dalam belajar. Harus pertemuan sekian kali agar ada honor si dosen. SOP bimbingan skripsi itu ada sesuai keputusan akademik kampus, 15x pertemuankah bimbingan 1 skripsi atau 25 x? He he he.
Setiap pertemuan itu tentu ada absennya, ada bukti fisik, dan dosen ada honornya. Cuma persis berapa kali harus tatap muka tentu rahasia kampus dong. Syukurlah teman saya suami istri paham dan tenang setelah saya beri pengertian tersebut.
Mereka dengan sabar mengantar jemput anaknya bimbingan.
Kedua, semua file bimbingan skripsi tetap simpan di folder sesuai jadwal bimbingan. Bila dosen pembimbing 1 simpan di folder pembimbing 1 pertemuan 1. Begitu juga folder dengan pembimbing 2, simpan di folder pembimbing 2 di pertemuan 1.
Nanti ketika bimbingan pertemuan kedua, satukanlah draf pendapat pembimbing 1 dan 2 di folder baru. Ketika melakukan bimbingan jangan pernah berkata, "Bu, ini sudah saya perbaiki seperti permintaan ibu di bimbingan pertama."
Tak perlu mengucapkan kalimat itu. Sertakan saja yang terbaru dan lampirkan draf yang lama yang sudah dicorat-coret dosen tersebut.
Biarkan dosen membaca dulu. Biasanya dosen akan bolak-balik ke konsep pertama. Oleh sebab itu file draf skripsi simpan di folder berbeda-beda. Kasih kode sesuai hitungan konsul.