Ketiga, siswa belum bisa membagi waktu anatra fokus mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dari pantauan saya, para siswa asyik bermain lato-lato di lingkungan sekolah dan cabut belajar. Mereka belum bisa membedakan fokus dan bermain.
Keempat, guru khawatir lato-lato digunakan siswa sebagai senjata untuk berkelahi, menyakiti teman, dan bullying.
Maka untuk menghindari terjadi keributan sesama siswa dan lato-lato dijadikan alat berkelahi, maka lebih baik dilarang dimainkan di lingkungan sekolah. Apalagi materi permainan itu keras seperti batu.
Kepala berharap masyarakat terutama orang tua dapat mengerti tujuan dari larangan ini. Sebab anak bahkan banyak orang dewasa ikut menjajal mainan ini karena disebut bisa melatih keseimbangan. Namun, banyak murid yang mengeluh terganggu oleh berisiknya lato-lato yang dimainkan temanya di sekolah.
Salah satunya suara lato-lato mengganggu anak telinga. Suara lato-lato yang dimainkan oleh anak-anak di sekitar tempat tinggal apalagi sekolah. Di samping itu menyoroti risiko cedera pada anak-anak yang bermain lato-lato.
Akhirnya, kini sekolah melarang siswa-siswinya membawa lato-lato ke sekolah. Larangan itu dicetuskan beberapa pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten dan Kota. Misalnya, Bandung Barat menjelang libur sekolah berakhir, Kota Padang Panjang, Cirebon, dan lainnya.
Suara lato-lato selain bisa mengganggu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang berlangsung, kengerian takut lato-lato melukai orang lain di sekitarnya iya juga apalagi anak-anak rentan emosi.
Selain melukai dirinya dia sendiri, berupa tangan yang terluka atau sakit, melainkan ada pula yang kena ke bola mata, kena kepala, dan kalau kesal tak menutup kemungkinan dilempar kepada teman.
Tempat-tempat tertentu yang dirasa tak mengizinkan untuk lato-lato pun seperti kantor kerja, sekolah, rumah sakit, dan tempat  umum lain menurut saya, wajar untuk melarang siapapun permainan lato-lato, di sini.
Semoga semua pihak memahami atas pelarangan tersebut. Semua demi kebaikan bersama. Mainkanlah lato-lato tapi lihat tempat dan waktu main. Jangan di jam istirahat tetangga.
Orang tua diminta memberi pengertian dan peringatan kepada anak di rumah bahwa semua mainan yang tak ada hubungan dengan belajar, tak boleh dibawa ke sekolah. Mari bijak menjaga ketenangan siswa belajar dan ketenangan istirahat tetangga kita.