Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ngerinya Cerita Lato-Lato yang Membuat Guru Melarang Membawa dan Memainkannya di Sekolah

12 Januari 2023   23:37 Diperbarui: 12 Januari 2023   23:43 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini kepala sekolah saya memberikan amanat kepada peserta didik dan guru. " Anak-anak, tak ada yang membawa dan memaikan permainan lato-lato ke sekolah. Siapa yang ketahuan membawa akan dipanggil orang tuanya." Begitu amanat untuk siswa.

"Kepada Bapak Ibu guru untuk dapat menyita, jika ada anak yang membawa dan memainkan lato lato di sekolah. Jangan segan untuk menyitanya." Itulah amanat untuk guru. 

Cerita lato lato yang ngeri membuat guru melarang membawa dan memainkannya di sekolah. Mengapa lato-lato dilarang dimainkan dan dibawa ke sekolah?

Pertama, permainan lato-lato berpotensi membahayakan anak-anak. Demi untuk keselamatan dan keamanan mereka, lato-lato tidak diperbolehkan untuk dibawa ataupun dimainkan di lingkungan sekolah.

Sudah banyak siswa yang mengalami tangan membiru dan kening bengkak.

Bahkan cerita lato-lato membuat saya merinding. Mengapa tidak...Seorang anak harus menjalani rawat inap di rumah sakit karena matanya berdarah saat bermain lato-lato dengan temannya. 

Karena kejadian itu, si anak tak bisa membuka mata sebelah kanannya. Hingga dirujuk ke RSUD. Bocah tersebut langsung mendapat tindakan medis. Ternyata ada luka di bola matanya. Sehingga ia harus dioperasi. Tiga jahitan pada matanya.

Demikian juga cerita teman sama mengajar dengan saya di sekolah, anaknya yang bungsu, kelas 6 SD. Tangannya sudah hijau-hijau karena beradu lato-lato saat memainkannya.

Kedua, lato-lato tak boleh dibawa ke sekolah karena suaranya yang bising. Suara yang ditimbulkan dari hentakannya dapat mengganggu saat kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Belajar butuh konsentrasi.

Tuk tak tuk tak tuk tak tuk tak begitulah bunyi. Mendenging di telinga kita. Bahkan salah satu warga di Kertawinangun, Kecamatan Cideng mendapati permainan lato-lato yang digunakan oleh anaknya terlepas, hingga mengenai layar televisi di rumahnya.Televisi pun tak dapat hidup lagi. Layarnya menghitam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun