Bila berada dalam situasi berbahaya, ajarkan anak untuk meminta bantuan kepada orang lain. Jika tak ada orang lain, suruh anak untuk berpindah lokasi ke tempat yang lebih aman agar mudah mendapat pertolongan.
Hindari anak putri sendirian di rumah, sebaiknya dibawa ke tempat kerja atau dititip kepada tetangga yang tidak ada lelaki di rumahnya. Jangan lupa tetap diajarkan dan diingatkan jurus pertama dan kedua.Â
Keempat, Siapkan Nomor Telepon Sakti
Simpan dan tulis nomor telepon sakti/darurat, polisi, ambulans, dan keluarga di telepon di dinding kamar dan telepon genggam. Posisikan nomor dalam daftar panggilan cepat agar mudah untuk menghubungi nomor telepon mereka di saat genting.
Kelima, Jurus Sakti Observasi
Bunda wajib mengobservasi kelakuan dan indikasi seks suami. Jika Bunda mendapati suami tak melakukan shalat atau ibadah dengan benar, maka jangan percayakan anak putri atau putra kepada ayahnya. Suami bunda takkan kuat menahan godaan.
Observasi perlakuan suami Bunda kepada anak. Lhat matanya dan tatapannya kepada putri kita. Bila ada kelanan Bunda harus tegas dan berhak untuk melapor kepada pihak yang berwajib. Terbaik lagi meninggalkan suami yang tak berakhlak itu.
Keenam, Jurus Sakti Jalin Kedekatan dengan Anak
Bunda, yang paling penting, jalinlah kedekatan dengan anak putri bunda. Kedekatan melalui komunikasi yang baik dan jadilah sahabat baginya. Bukan ayahnya. Berperilaku menyenangkan agar anak selalu curhat kepada bunda.
Ketika anak mulai memasuki masa puber, dari usia 8 tahun, dekati anak sesuai lawan jenis. Misalnya, ayah dengan anak perempuannya jangan terlalu dekat, atau ibu dengan anak laki-laki boleh dekat berbatas. Jadilah Bunda figur sebagai role model terbaik baginya.
Tanyai remaja putri kita adakah lelaki yang melecehkannya. Buat ia nyaman bercerita kepada Bunda. Bukan kepada orang lain. Pantau hubungan putri kita dengan ayahnya dan lelaki manapun.