Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Sudah Status Blokiran Kenapa Masih Bisa Ditarik?

23 Desember 2022   06:47 Diperbarui: 23 Desember 2022   06:58 22810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yah, ketika konfirmasi itu, bagaimanapun saya kecewa dengan sistem bank ini. Menurut saya kurang profesional dan kurang mempercayai nasabah. Pemblokiran dengan mengeluarkan status saldo 0 bukan terbaik menurut saya selaku nasabah.

Tetap tampilkan sisa saldo 50 ribuan atau 99 ribuan seperti bank pemerintah itu agar nasabah tahu bahwa saldo rekeningnya sudah tak bisa transaksi lagi. Tapi jika ditampilkan 0 dan nasabah transfer lalu dipotong atas nama saldo minimum dan blokiran satu bulan kredit pegawai kurang profesional sekali IT-nya.

Sebaiknya pihak bank pertama, tak perlu memberi peluang kepada nasabah menguras dana blokiran. Kedua, tampilkan saldo terendah minimal 50 ribuan dan tak bisa ditarik. Ketiga, jika ada kekurangan dana sebaiknya pihak bank menberitahu nasabah jangan memposisikan status saldo 0 rupiah. 

Jika promo pegawai bank semangat mengirimi sms atau pesan whatsup. Nah jika kredit nasabah bermasalah, sebaiknya semangat pula memberitahu pihak nasabah jangan disurprise seperti pengalaman saya di atas. Nasabah bisa berpikir dan ada waktu untuk mencari solusi. Apalagi di situasi krisis ini, semua kita mengalami masalah keuangan.

Entah kok satu nasabah tak berharga bagi pihak bank. Patah tumbuh hilang berganti. Mati satu tumbuh seribu. Entahlah...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun