Keenam, Mengajarkan Anak Berintegritas
Berupa integritas atas keyakinan kepada Allah, kapasitas dalam keluarga apa, sikap toleran, dan keterampilan untuk mengetahui dan melakukan hal-hal baik. Â Lalu akui dan puji perilaku yang dilakukan anak sehingga mereka menyadari bahwa orang tua menghargainya.Â
Ketujuh, Latih Agama, Ketekunan, dan Optimisme Anak
Cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan Agama, sifat tekun, dan optimisme anak adalah dengan membantu mereka memberikan contoh beragama, tekun shalat, puasa sunah, membaca Al Quran, untuk mengenali masalah beragama dan hidup.
Baik masalah menahan lapar, sekolah, teman, dengan siapa saja. Layaknya orang tua anak juga punya masalah. Beri penjelasan dengan diskusi agar anak-anak tetap termotivasi bekerja keras dan menyelesaikan apa yang mereka mulai walaupun ada banyak kendala.
Merekapun akan optimis memandang tantangan dan hambatan sebagai hal yang bersifat sementara dan dapat diatasi sehingga lebih berpotensi untuk menjadi berhasil.Â
Orang tua harus memiliki sifat optimis terlebih dahulu sebelum mengajarkannya kepada anak. Sebab, anak-anak mengadopsi optimisme dan ketekunan orang tua mereka.
Selain itu orang tua adalah  panutan yang baik atau model bagi anak? Jika kita ingin si kecil bersikap baik,  kitapun harus mencontohkan sikap-sikap yang baik dalam kehidupan.Â
Misalnya, jauhi berteriak, membanting sesuatu saat marah, suka memukul, buang sampah sembarangan, malas, atau sikap buruk lainnya, hindari di dekat anak sebab kemampuan kita mengendalikan diri akan ditonton dan ditiru anak sebagai panutan.
Begitu juga kritik dan kata kasar, apa yang Anda rasakan jika Anda dikritik dan dikasari terus? Tentu tidak nyaman. Begitu juga dirasakan anak jika kita sering mengkritik. Dampaknya akan membuat anak bosan dan susah untuk diatur. Kelak kritik menumpuk hingga anak dendam.
Membanding anak dengan anak lain. Tindakan inipun bisa menghancurkan rasa percaya diri anak. Menimbulkan persaingan dan dendam karena menumbuhkan rasa cemburu yang bisa mendorongnya melakukan perbuatan yang tercela kelak, membunuh.