Berkomunikasi dengan anak memiliki seninya sendiri karena mereka sedang tahap pertumbuhan dan levelnya masih jauh dari level kita. Jadi, perlu berhati-hati dalam pemilihan kata, juga perilaku saat berinteraksi dengan mereka.
Khususnya orangtua, penting memiliki komunikasi yang baik dengan anak? Mengapa?
Lingkungan yang paling dekat dengan anak, lingkungan orangtua dan sekolah. Orangtua dan guru turut andil membentuk rasa percaya diri anak saat berkomunikasi hingga menuruti perkataan orangtua dan guru.
Perlakuan komunikasi dengan pola diskusi yang diberikan akan membekas hingga anak dewasa. Jika orangtua dan guru terbiasa percaya kepada anak dan memberikan kata-kata positif-pilihan, mereka akan tumbuh dengan memiliki rasa dirinya bisa dan layak dipercayai dan diandalkan.
Keempat, Berbicara sambil Mendengar
Berbicara sambil mendengar merupakan kunci utama membangun komunikasi dengan anak. Orangtua dan guru boleh bicara tetapi mau pula mendengarkan pendapat anak. Hal ini akan menyebab anak senang berkomunikasi dan diskusi apalagi anak-anak kecil, maupun remaja.
Setelah mendengarkan debat atau pendapat mereka akan hal yang didiskusikan, orangtua dan guru berikanlah tanggapan yang membuat anak merasa didengarkan. Ketika kita memberikan tanggapan pada ucapan anak membuat otak mereka terus terstimulasi secara positif.
Kelima, Jaga Intensitas Berkomunikasi dengan Anak
Sering-sering mengajak mereka berbicara maka semakin banyak yang mereka pelajari dari orangtua dan guru. Hal ini juga membantu menstimulus daya simak, kepatuhan, dan kesenangan berbicara mereka.
Fase berikutnya, menjalin komunikasi yang efektif dan baik dengan mereka sangat berharga untuk pengembangan diri mereka. Mereka pun akan mudah bersimpati dan berempati kepada mom, dad, kakak, adik, guru, dan orang lain.
Mereka menjadi patuh dan ringan tangan. Kala kita butuh bantuan membuang sampah misalnya, membeli sesuatu ke pasar, bahkan bisa diandalkan untuk membantu memasak di dapur, dan menjemur pakaian.