Julid. Inilah tema menarik kali ini. Saya tahu istilah julid dari anak-anak yang tadi siang mengadu kepada saya. Dengan wajah gemas dan lucunya ia mengadu bahwa anak di kelas saya julid kepadanya.
"Julid kenapa?" tanya saya.
" Ga tahu, Bu. Pokoknya kalau ketemu, anak kelas ibu jutek, sinis, dan menyeramkan."
"Waduh, masak iya sih?" tanya saya lagi dikit penasaran.
Tak ada asap kalau tak ada api. Tak mungkin mereka julid-julidan kalau tak ada sebab. Maka sayapun mempertemukan mereka di kelas.
Waduh, ternyata julid-julidannya tak sederhana. Lagi berhubungan dengan masa puber mereka. Mereka julid-julidan karena seseorang.
Mungkin bagi kita orang dewasa ini tak serius amat. Tetapi bagi mereka kasus ini serius. Mereka bisa saling serang dan bermusuhan jika julid-julidan ini tak menemui titik akhir.
Awalnya saya merasa berat. Kedua kubu bersikukuh paling benar bahwa bukan kubu A yang memulai duluan julid. Tapi kubu B. Begitu juga kubu B, kekeh bukan kubu B yang memulai julid tapi kubu A.
Akhirnya saya putuskan memberi waktu kepada dua kubu untuk curhat. Kubu A bercerita. Lalu kubu B. Jam sudah menunjuk jam pulang 15.15. Namun curhatan belum selesai hingga pukul 15.45.
Terpaksa saya main ancam dikit panggil orang tua, barulah kedua kubu agak teduh. Namun, masih terlihat bias tak puas di wajah mereka sebagai akibat julid-julidan itu.
Waduh, baru hari ini saya bertemu siswa julid-julidan. Mendebarkan. Sekaligus memancing adrenalin kesabaran. Ingin saya memeluk mereka, tapi jumlah mereka 8 orang tentu terlalu banyak untuk dirangkul. Sungguh mereka generasi baja. He he he.
Julid itu apa sih? Mungkin Anda sudah pernah dengar. Jujur saya baru dengar kali ini. Biasa saya cuma dengan jeles. Julid benar baru untuk saya.Â
Julid adalah kata sifat yang belakangan sangat populer digunakan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.
Julid dipopulerkan pertama kali oleh penyanyi Syahrini. Lalu kata julid semakin populer usai sering digunakan akun gosip di berbagai media sosial. Lalu apa sebenarnya arti kata julid?Â
Julid sebetulnya berasal dari kata binjulid, yang merupakan kata yang berasal dari bahasa Sunda. Sementara, binjulid artinya adalah kata sifat yang mengacu pada perasaan iri atau dengki.
Julid adalah Kata Sifat
Julid adalah kata sifat yang berasal dari kata binjulid, yang artinya perasaan iri atau dengki. Ada pula yang mengatakan bahwa julid adalah kata sifat yang terbentuk dari permainan dengan menggabungkan dua kata, yakni binjulid dan julita, sehingga terbentuklah kata julid.
Kata julid umum digunakan untuk menyebut seseorang yang suka melontarkan komentar yang pedas dan nyinyir.
Sementara itu menurut istilah Julid juga sering digunakan untuk menunjuk pada seseorang yang memiliki sifat kekanak-kanakan karena suka cari perhatian atau karena suka bersikap menyebalkan.
Meski julid adalah kata yang memiliki makna yang dekat dengan iri dan dengki, namun ada beberapa hal yang membedakan julid dengan iri dan dengki. Perbedaan julid dengan kata-kata lain yang memiliki arti serupa dapat diketahui dari ciri-cirinya.
Berikut ini adalah sejumlah ciri dari orang-orang yang memiliki sifat julid di sekitar kita.
Pertama, Senang Berbisik
Ingat sifat syetan? Suka berbisik. Hlingga muncul taawuz, aku berlindung kepada Allah dari bisikan syetan yang terkutuk. Salah satu ciri orang julid adalah senang berbisik.
Ketika melihat si A, gestur tubuh kamu miringkan dan mulut kamu dekatkan ke telingan temanmu dan tangan menutup mulut, sambil matamu melirik sinis si A dan membicarakan si A. Biasanya orang julid senang membicarakan hal yang tidak penting dan suka bergosip.
Kedua, Suka Mencampuri Urusan Orang
Nah, Selain suka berbisik, orang yang julid umumnya adalah orang suka ikut campur urusan orang lain yang tidak ada sangkut paut dengan dirinya. Orang julid akan lebih mengutamakan urusan orang lain dan suka ikut campur dengan memberikan komentar.
Seperti instagram publik figur biasanya yang jadi sasaran julid warga net. Netizen memberikan komentar julid namun saat bertemu langsung dengan orangnya, malah meminta foto bersama atau hanya diam saja. Berkomentar di media sosial menjadi salah satu ciri dari orang julid.
Ketiga, Merasa Benar
Ciri lainnya yang paling terlihat dari orang julid adalah, dirinya merasa paling benar dan tidak mau disalahkan. Orang julid umumnya tidak mau disalahkan dalam berkomentar atau sering dijuluki netizen maha benar. Tanpa mau koreksi diri.
Nampaknya, perkembangan teknologi, perubahan gaya hidup, interaksi antarkebudayaan adalah beberapa hal yang mempengaruhi adanya perkembangan suatu istilah seperti julid.
Termasuk penambahan kosa kata. Maka tidak mengherankan jika media sosial dan interaksi sosial di dalamnya memiliki kontribusi besar terhadap munculnya istilah-istilah baru.
Istilah julid yang dilontarkan anak kepada temannya untuk menyebut orang-orang yang sering berkomentar negatif akan suatu hal secara berlebihan.Â
Julid dianggap hasad. Perbuatan yang tidak baik karena membicarakan keburukan orang lain. Terlebih jika pembicaraan tersebut mengundang kebencian dan merugikan orang yang dibicarakan baik berupa nama baik atau keselamatan jiwanya.
Julid tak bisa diremehkan atau hanya dianggap dapat merugikan pihak yang dibicarakan saja. Kenyataannya tanpa banyak disadari julid dapat merugikan diri sendiri dapat memicu penyakit hati hasad, seperti iri pada kehidupan orang lain, iri pada pencapaian, atau kesuksesan orang lain.
Ini tips cara menghadapi teman yang julid.
Pertama, Abai saja, kamu tahu bahwa biasanya orang-orang julid hanya sedang mencari perhatian. Saat kamu menyuekinnya, pasti ia akan kecewa dan tidak menjulidimu
Kedua, jadikan teman julid sebagai semangat untuk memperbaiki diri, balas nyinyirannya dengan karya kamu dan juga keberhasilanmu.
Ketiga, kita tetap bersikap baik, dengan teman julid itu dengan begitu kamu tidak akan memiliki beban karena membalas menyakiti orang lain.
Keempat, jangan insecure atas nyinyiran teman julid, karena yang paling tahu bagaimana kita adalah diri sendiri.
Kelima, mulailah menyibukkan diri dengan aktivitas yang postif agar tidak ada waktu memikirkan hal tidak penting seperti penilaian sepihak dari teman julid.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H