"Udah," jawabnya pelan. Kami pun duduk menyantap piscok bawaan saya dari sekolah. Nampak ia kurang berselera.Â
"Kurang enak, Dek?" Tanya saya.Â
"Enak, Mom. Jihan minta duit. Surat sama Jihan. Ia nangis. Ara, kamu cerita sama mommu. Kalau mommu ketemu bundaku, gimana?" Urainya serba salah.
"Besok bilang sama Jihan kalau ia berubah, mom tak akan cerita sama bundanya," ujarku.
Nah, mom apakah saya toxic selaku mom? Entahlah. Nampaknya sikap toxic ini rada relatif juga. Tergantung dari sisi mana melihat makna toxic.
Jadi sesuai ilustrasi di atas, toxic itu apa sih sebenarnya mom-dad?Â
Toxic adalah label yang umumnya disematkan pada orang yang kerap menyusahkan dan merugikan orang lain, baik secara fisik maupun emosional. Ih serem ternyata kan?
Memahami ciri toxic agar sadar toxic atau tidak?Â
Orangtua tentu berusaha menghindari sikap toxic dalam mendidik anak. Orangtua yang tak mempunyai sikap toxic biasanya bebas dari perasaan bersalah, ketakutan, dan hal negatif lainnya. Anak pun tentu merasakan hal yang sama.
Tumbuh kembang anak pun tak terganggu baik fisik maupun psikis. Orangtua sangat perlu ilmu parenting no toxic dalam mendidik anak agar anak tidak berperilaku toxic dalam bergaul. Anak tidak akan menyadari bahwa perilaku toxic berbahaya bagi pribadinya kelak.