Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jiwa dan Mental Anak pun Perlu Diawasi

11 Oktober 2022   06:02 Diperbarui: 12 Oktober 2022   13:11 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis surat berisi curahan hati salah satu terapi gangguan jiwa | sharingkali.com

Ketika ia mengeluarkan tangan mungilnya hendak menulis, saya kaget melihat tangan kanannya dibalut perban memakai kasa putih. Sayapun bertanya kenapa dengan tangannya. " Sakit, Bu." Jawabnya gugup. Ia menutup tangannya.

"Bunuh diri, Diva? Tanya teman lagi. Nampak ia santai mengajukan pertanyaan itu. Saya khawatir.

Diva terdiam. " Bentar Diva. Ayo ikut ibu ke ruang shalat guru, Nak!" Tarik saya. " Bentar, Ni!" (Kakak pr di Sumbar) Pamit kepada teman piket."Kenal Bu Lita tadi, Diva?" Tanya saya sambil membimbingnya

"Teman ayah,Bu." Jawabnya getir. Saya pun hanya ber-oh saja.

Di ruang shalat sayapun menyuruhnya duduk dan berbincang. Perban di tangannya saya buka. Nampaklah bekas sayatan di sana. Tak dalam. Belum mengenai urat nadinya. Sayapun sedih dan memeluknya, memijat pundaknya, lalu membungkus luka itu. Air mata kami pun mengalir menganak sungai.

"Yakin kamu ada masalah, Nak. Masalahmu pasti berat hingga mau melukai tanganmu. Sekarang ambil kertas dua lembar dan pena. Ada, kan?" Tanya saya berlinang air mata. Ia juga begitu. Ia tampak bingung dengan perintah ini. Namun, tetap mengeluarkan yang diminta.

"Diva, kita belum kenal, ibu tak mengajar di kelas Diva. Tapi meski baru ketemu dan kenal, ibu sayang padamu, Nak. Ibu akan bantu kamu meski ibu tak tahu masalahmu. Ibu tahu kamu pun pasti sungkan bercerita karena kita baru kenal."

"Diva diciptakan siapa, Nak?" Tanya saya.

"Allah." Jawabnya pendek.

"Bukan diciptakan mama dan papamu?" Tanya saya lagi memegang dagunya. Ia menggeleng.

"Benar, yang menciptakan, ibu, kamu, mama papamu, adik-adikmu, yang ada di langit dan di bumi diciptakan Allah. Allah Maha Mengetahui. Tanpa kamu ucapkanpun Allah tahu masalahmu." Saya pegang tangannya. Saya tatap matanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun