3. Adib duduk di kelas pada barisan kelompok keempat dari pintu masuk.
4. Radithia duduk di kelas pada barisan kelompok keempat dari pintu masuk.
5. Gazi duduk di kelas pada barisan kelompok keempat dari pintu masuk.
6. Azzury duduk di kelas pada barisan kelompok keempat dari pintu masuk.
7. Â Adib duduk di kelas pada barisan kelompok keempat dari pintu masuk.
8. Habibi duduk di kelas pada barisan kelompok keempat dari pintu masuk.
Betul bukan?Â
Daifullah, Habib, Adit, Raditia, Ghazi, Azzury, Adib, dan Habibi duduk di kelas pada barisan kelompok keempat dari pintu masuk.
Benar, kalimat di atas terdiri atas 8 kalimat. Memiliki data Prediket (P) dan Keterangan (K) yang sama (sederajat). Maka P dan K kalimat dirapatkan karena huruf,kata, dan makna sama (sederajat). Dari 8 kalimat menjadi simpel dan pendek saja menjadi satu kalimat bernama kalimat majemuk setara.
Bayangkan ribetnya saya dan Anda andai menceritakan posisi di atas dengan menyebut kalimat yang 8 itu secara utuh. Sesak napas dong. Inilah kearbitreran dan keuniversalan bahasa. Sesuai kesepakatan pemakai. Berlaku umum lagi mana suka.
Nah, pantas dong kita beri jempol kalimat majemuk. Anak-anak pun mengeluh saat mereka mempelajari ini. Setelah dijelaskan detail seperti di atas, mereka pun berujar, " Wah, terimakasih kalimat majemuk. Ternyata ribet jika kalimat majemuk tak ada." Mereka pun bersorak gembira.