Menulis Teks Laporan Percobaan kedengaran sederhana bagi kita. Tapi bagi siswa perdana menulis ini hal yang sulit. Apalagi bagi siswa setingkat Sekolah Menengah Pertama.
Menulis merupakan keterampilan berbahasa tertinggi setelah mendengar, berbicara, dan membaca. Menulis merupakan hasil akhir dari rangkaian keterampilan berbahasa.
Tidak semua siswa berbakat dalam menulis. Mereka terkendala menulis karena minat yang kurang dan tidak terbiasa berekspresi. Apalagi kurang membaca.Â
Oleh sebab itu metode guru sangat berpengaruh atas minat siswa dalam menulis teks laporan khususnya percobaan.
Menulis dalam konteks kontekstual sesuai dengan tahapan prosedur percobaan keseharian mereka bisa diandalkan untuk memancing minat mereka menulis. Sifat beriman, mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan akan muncul di sini sesuai tuntutan, 6 profil pelajar pancasila.
Bagaimana 6 Â Profil Pelajar Pancasila Muncul?
1. Beriman
Sebelum pelajaran dimulai siswa terlebih dahulu mengucap salam, berdoa, membaca Al Quran, dan senandung Al Quran. Kemudian mengecek buku agenda sholat mereka. Tahajjud, witir, murajaah, sunah rawatib sebelum subuh, dan subuh.
Selain itu guru perlu bertanya, siapa saja yang pamit kepada ibu dan bapak di rumah? Mencium tangan ayah ibu atau pipi mereka. Kebiasaan ini dapat mendekatkan batin orang tua dan anak sehingga meminimalisir karakter tak baik.
Melalui salim, anak-anak dapat mengembangkan perilaku yang baik sejak dini. Orang tua sebaiknya memberikan contoh yang baik termasuk dalam mengajarkan salim ini.
Ternyata, ada beberapa manfaat yang dapat timbul dari kebiasaan sederhana ini. Berikut adalah beberapa manfaat dari salim dilansir dari laman Kemdikbud:
1. Menumbuhkan rasa hormat anak terhadap orang yang lebih tua. 2. Menambah kedekatan antara orang tua dengan anak. 3. Mendeteksi keadaan tubuh anak. 4. Meningkatkan perkembangan psikososial. Perkembangan psikososial adalah perkembangan yang berkaitan dengan emosi seseorang dalam berhubungan dengan orang lain.
Salim dapat menunjang sikap psikososial anak ke arah yang lebih baik. Anak-anak yang terbiasa dengan salim akan cenderung memiliki sikap yang mandiri dan selalu percaya diri.
Dalam pembelajaran, ia akan aktif dan mengamati keadaan sekitar. Selain itu, ia akan selalu bertanya mengenai hal-hal yang tidak diketahuinya. (Dinda Silviana Dewi, amp tirto.id.)
2. Mandiri
Setelah memastikan keberimanan siswa yang tercapai sesuai target, guru dengan senyum bahagia mulai memancing kemandirian mereka. Mereka yang diberi tugas mandiri pada pertemuan sebelumnya, yaitu mencari informasi dari orang tua atau google di rumah proses pembuatan ayam krispi krenyezz.
Mereka pun mengeluarka tugasnya dengan bangga.
3. Â Bernalar Kritis
Ketika proses pemilihan bahan baku percobaan pembuatan ayam krispi yang krenyezz kemampuan bernalar kritis mereka muncul. Ketika guru memperbandingkan proses percobaan versi mereka dan versi penulis.
Banyak kritik dari mereka muncul. Misalnya:
Untuk apa kunyit, jahe, lengkuas, dan cabe, Bu?
Mengapa kita tak memakai bon cabe saja, Bu?
Apakah itu enak tidak memakai penyedap, Bu?
Banyak lagi nalar mereka yang tak mungkin kita tulis semua di sini. Termasuk masalah harga dan di mana tempat mendapatkan bahan baku yang mudah, murah, berkualitas.
4. Kreatif
Selain memunculkan sifat bernalar kritis, proses percobaan pembuatan ayam krispi krenyezzz ini juga memunculkan kreatif mereka. Mereka spontan menjawab di sekolah proses percobaan kalau di rumah nanti ditolong orang tua. Mereka pun berkreasi mengumpulkan dana, jika teman lain tak punya dana. Secara spontan kreatif menalangi.Â
Begitu pun berkreasi dalam penyediaan alat dan bahan, mereka yang laki-laki mengajukan diri untuk menangani masalah alat dan bahan bahkan mereka menghendel semua ke pasar bukan meminta anak perempuan.
5. Bergotong Royong
Poin mandiri, bernalar kritis, kreatif, dan proses percobaan pembuatan ayam krispi krenyezzz mereka pusatkan dalam diskusi kelompok. Diskusi kelompok sama dengan gotong royong. Mereka goro berbagi tugas. Membuat laporan bahan mentah. Mendiskusikan harga. Hingga siapa ke pasar dan siapa yang membawa alat.
Gotong royong mesti mereka lakukan untuk melakukan proses percobaan ini hingga projek based learning ini selesai dengan lahirnya "Teks Laporan Percobaan."
Teks Laporan Percobaan adalah teks yang berisi paparan tentang tujuan, proses, dan hasil percobaan, umumnya digunakan untuk melaporkan hasil percobaan, karya ilmiah, atau laporan praktikum, untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang hasil percobaan yang telah dibuat baik bersifat umum atau universal. Â
6. Berkebinekaan
Siswa yang terdiri atas individu-individu merupakan gabungan dari berbagai latar belakang. Ada Minang, Jawa, dan Batak. Ada anak pengusaha, perawat, dokter, guru, dan angkatan. Mereka tentu memiliki kebinekaan harapan dan pola pikir. Namun, dalam satu proses bernama pembelajaran mereka kreatif dan bergotong royong untuk menghasilkan sebuah teks laporan percobaan sederhana.
Fungsi dan manfaat teks laporan percobaan yang mereka bangun dengan kebinekaan ini kelak berfungsi sebagai:
a.   Bahan untuk pertanggungjawaban
b. Â Â Untuk menyampaikan informasi
c. Â Â Sebagai alat pengawasan
d. Â Â Sebagai bahan penelitian
e. Â Â Bahan pengambilan keputusanÂ
Dengan Manfaat laporan Percobaan:
Dasar kebijakan, sebagai bahan untuk menyusun rencana berikutnya, mengetahui perkembangan, proses, peningkatan kegiatan, dan menjadi sumber informasi.
Sedangkan Struktur dan Langkah Menyusun Teks Laporan Percobaan.
a. Â Â Judul (cover)
Judul sebagai gambaran umum percobaan apa yang sedang dilakukan
b. Â Â Tujuan
Tujuan percobaan berupa pernyataan tentang sasaran yang ingin dicapai melalui kegiatan percobaan atau penelitian
c. Â Â Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan dalam melakukan percobaan atau penelitian
d.   Langkah  Langkah kegiatan
Bagian ini sering disebut metode penelitian.
e. Â Â Hasil Percobaan
Bagian ini mengemukakan hal hal yang penting yang ditemukan.
f. Â Â Â Simpulan
Kesimpulan dari awal sampai akhir percobaan terkait hasil percobaan.
Adapun Langkah Langkah Membuat Teks Laporan Percobaan.
Sebelum membuat teks laporan percobaan, perlu dilakukan percobaan, mengamati, mencatat percobaan tersebut. Laporan hasil percobaan tersebut dibuat secara rapi, runtut, sesuai kaidah penulisan.
Langkah langkah menulis sebuah laporan hasil percobaan sebagai berikut.
1. Â Â Membuat judul laporan;
2. Â Â Menyusun kalimat pembukaan;
3. Â Â Menyusun isi laporan;
4. Â Â Menulis kalimat penutup;
Dengan Sistematika Laporan Percobaan Baku
1. Halaman cover berisi judul laporan, foto logo sekolah, nama penulis laporan dan kelas, identitas sekolah.
2. Kata Pengantar;
3. Daftar Isi;
4. BAB I berisi: A. latar belakang masalah, B.tujuan kegiatan, dan C. manfaat kegiatan;
5. BAB II berisi: A. nama kegiatan dan pengertian masalah, Â B.waktu pelaksanaan, C. siapa yang melaksanakan, D. di mana, E. Bahan meliputi harga bahan, modal dan kandungan gizi pada bahan dan alat, F. Langkah-Langkah Pembuatan, kendala, solusi, G. Hasil dan Penjualan dan keuntungan;
6. BAB III berisi penutup dan kesimpulan;
7. Lampiran foto kegiatan
8. Daftar Pustaka
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI