Tentu observasi dilakukan untuk menemukan sebab musabab  BBM mobil mewah tak laku. Ternyata banyak mobil mewah mengisi diam-diam mobilnya dengan BBM bersubsidi.
Sebetulnya penulis juga bingung. Ketika membeli motor, si abang dealer bilang. Jangan isi pertalite ya kak. Nanti motor kakak cepat hank. Berpedoman ke motor lama saya yang ditinggal di kampung untuk transport pergi mandi-mandi ke bendungan.
Di kampung tak ada bensin apalagi pertamax yang ada cuma pertalite. Memang bunyi mesin motor jadi keras dan kasar. Begitu juga teman saya. Kami sama-sama membeli motor di dealer sama. Sejak dapat pesan dari dealer saya selalu isi BBM Pertamax tetapi teman saya karena istrinya menjual pertalite maka ia pun pakai pertalite.
Suatu hari ia bertanya apakah motor saya mati jika mendaki. Langsung saya jawab tidak. Kemudian saya bilang, saya selalu memakai pertamax. Ia pun mengangguk dan bercerita bahwa ia memakai pertalite.
Kasus di atas membuat kita bingung  benar atau tidak demikian kualitas pertalite. Tapi ketika di pom bensin kita mengisi BBM, mobil mewah kok santai saja mengisi BBM yang pertalite.
Ketika argumen pernyataan si abang dealer motor disampaikan, beberapa saudara dan rekan yang saya kenal pun bicara santai. Jangan sok jadi orang kaya. Pertalite lebih hemat dari pertamax bantah mereka. Mereka tak sayangkah pada mobil mewahnya dengan harga hampir 1 M.
Jadi pernyataan Ketua BPH Migas Erika Retnowati  di atas menurut hemat kita tentu sebuah terobosan baru yang berpihak kepada rakyat kecil yang berhak mengisi motor, mobil, dan mesin-mesin usaha kecil dengan BBM bersubsidi.
Indonesia saat ini resmi mengalami resesi baik  akibat pandemi Covid-19 maupun akibat banyaknya konsumen kehilangan kepercayaan menyebabkan deflasi. Deflasi pun mempengaruhi harga dan aset.Â
Setelah perekonomian kuartal ketiga tercatat minus dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Ini adalah resesi pertama setelah krisis moneter tahun 1998. Sejak itu kita susah bangkit lagi meskipun pemerintah sudah berjibaku dan berkolaborasi mengurai penurunan aktivasi ekonomi ini.
Sebelumnya, pada kuartal kedua tahun ini, perekonomian Indonesia tercatat mengalami kontraksi sebesar 5,32%. Jika investasi masih negatif atau belum berubah maka krisis tak bisa dihindari, ujar Sri Mulyani. (Sumber tribunnews.com)
Sebagian kita malah ada yang berujar, " Hebat! Mengumpulkan Duit Recehan Rakyat di Balik Aplikasi Online Yg Mereka Luncurkan."