Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

MyPertamina, LinkAja, dan Masyarakat tentang Aplikasi Beli BBM Subsidi

2 Juli 2022   12:04 Diperbarui: 2 Juli 2022   12:24 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana operasional penggunaan aplikasi ini masih menimbulkan banyak dilema bagi kita. Apakah aplikasi khusus untuk agen saja atau pihak pertamina saja. Jika aplikasi dibebankan pula kepada rakyat pemilik motor betapa susahnya agen dan pemilik pertamina. 

Toh jumlah pertamina tak sebanyak penjual pulsa. Penjual pulsa bisa gampang pakai aplikasi karena ada mobile banking. Pulsa pun bukan dalam bentuk cairan pertalite yang bisa dikirim lewat dunia maya pakai jasa internet atai kuota.

Begitu konsumen pulsa transfer uang 22.000 si pemilik counter sudah rela mengirim pulsa 20 rb kepada konsumen yang baru saja transfer. 

Tapi ini cairan berwarna hijau apakah akan dipasangi pipa ke rumah-rumah kita penduduk untuk dapat mendistribusikan cairan ini layaknya pulsa? Gas memasak yang berlangganan seperti ini saja belum sampai ke daerah.

Masyarakat pemakai gas masih megandalkan tabung gas. Belum ada daerah menikmati gas keren berbayar seperti listrik.

Namun, jika kita cermati apa yang disampaikan Ketua BPH Migas Erika Retnowati menyebutkan akan mengatur pembelian untuk kendaraan pribadi agar penyaluran BBM bersubsidi lebih tepat sasaran.

"Kalau sekarang volume untuk kendaraan pribadi misal solar, kendaraan pribadi plat hitam 60 liter perhari, nanti kita atur kembali, termasuk untuk roda enam kita atur lagi.
Itu kira-kira yang kita lakukan supaya BBM subsidi lebih tepat sasaran," ujar Erika


Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa regulasi BPH Migas akan diterbitkan setelah Peraturan Presiden (Perpres) tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak selesai direvisi. (Suaramerdeka.com)

Begitu juga penerima Jenis BBM Tertentu (JBT) akan diatur revisi Perpres Nomor 191 Tahun 2014 terkait konsumen Jenis BBM Khusus Penugasan (JKBP) Pertalite karena hingga saat ini pengawasan terhadap BBM subsidi belum efektif.


Ia menegaskan masyarakat ekonomi kelas atas yang memiliki dan menggunakan mobil mewah dipastikan tidak akan menerima BBM subsidi. Tak bisa lagi mengisi BBM subsidi diam-diam di pom bensin berlogo pertalite karena mobil mereka telah terdaftar di data best aplikasi.

Nah, bukannya ini kabar gembira bagi rakyat Indonesia. Artinya selama ini BBM untuk mobil mewah barang kali belum mencapai target penjualan. Istilah ndesonya banyak stok BBM tersisa setelah diaudit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun