Bagaimana operasional penggunaan aplikasi ini masih menimbulkan banyak dilema bagi kita. Apakah aplikasi khusus untuk agen saja atau pihak pertamina saja. Jika aplikasi dibebankan pula kepada rakyat pemilik motor betapa susahnya agen dan pemilik pertamina.Â
Toh jumlah pertamina tak sebanyak penjual pulsa. Penjual pulsa bisa gampang pakai aplikasi karena ada mobile banking. Pulsa pun bukan dalam bentuk cairan pertalite yang bisa dikirim lewat dunia maya pakai jasa internet atai kuota.
Begitu konsumen pulsa transfer uang 22.000 si pemilik counter sudah rela mengirim pulsa 20 rb kepada konsumen yang baru saja transfer.Â
Tapi ini cairan berwarna hijau apakah akan dipasangi pipa ke rumah-rumah kita penduduk untuk dapat mendistribusikan cairan ini layaknya pulsa? Gas memasak yang berlangganan seperti ini saja belum sampai ke daerah.
Masyarakat pemakai gas masih megandalkan tabung gas. Belum ada daerah menikmati gas keren berbayar seperti listrik.
Namun, jika kita cermati apa yang disampaikan Ketua BPH Migas Erika Retnowati menyebutkan akan mengatur pembelian untuk kendaraan pribadi agar penyaluran BBM bersubsidi lebih tepat sasaran.
"Kalau sekarang volume untuk kendaraan pribadi misal solar, kendaraan pribadi plat hitam 60 liter perhari, nanti kita atur kembali, termasuk untuk roda enam kita atur lagi.
Itu kira-kira yang kita lakukan supaya BBM subsidi lebih tepat sasaran," ujar Erika
Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa regulasi BPH Migas akan diterbitkan setelah Peraturan Presiden (Perpres) tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak selesai direvisi. (Suaramerdeka.com)
Begitu juga penerima Jenis BBM Tertentu (JBT) akan diatur revisi Perpres Nomor 191 Tahun 2014 terkait konsumen Jenis BBM Khusus Penugasan (JKBP) Pertalite karena hingga saat ini pengawasan terhadap BBM subsidi belum efektif.
Ia menegaskan masyarakat ekonomi kelas atas yang memiliki dan menggunakan mobil mewah dipastikan tidak akan menerima BBM subsidi. Tak bisa lagi mengisi BBM subsidi diam-diam di pom bensin berlogo pertalite karena mobil mereka telah terdaftar di data best aplikasi.
Nah, bukannya ini kabar gembira bagi rakyat Indonesia. Artinya selama ini BBM untuk mobil mewah barang kali belum mencapai target penjualan. Istilah ndesonya banyak stok BBM tersisa setelah diaudit.