Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Debat Siswa di Kelas antara Fakta dan Imajinatif dalam Sebuah Karya Fiksi

2 Juli 2022   07:06 Diperbarui: 2 Juli 2022   13:37 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita di atas fakta. Dengan konteks pengalaman nyata hidup Andi. Lalu Andi dalam kesehariannya diperlakukan kurang baik oleh istri pamannya dan putra pamannya. Di sekolah wajah Andi sering tak terlihat bahagia oleh gurunya.

Lalu Andi dipanggil gurunya dan ditanya dengan strategi keguruan gurunya mengapa ia sedih. Namanya anak-anak ditanyai secara cerdik oleh guru tentu bercerita dengan lancar. Apalagi jika dipeluk bu guru sambil bertangis-tangisan. Pasti cerita makin lancar.

Dari cerita Andi, bu guru pun ingin menulis cerita pendek. Maka cerita tentang Andi dan kisah pilunya bisa dijadikan dasar cerita bu guru. Istilahnya sinopsis cerita.

Sebuah cerita baru menarik dan tuntas dihidangkan jika memenuhi kriteria diantaranya adalah:
1. Memiliki jumlah kata 5000-10.000 kata.
2. Memiliki proporsi penulisan yang  singkat
3. Isi cerita menggambarkan kehidupan sehari-hari.
4. Dalam cerpen yang dikisahkan hanyalah intinya saja.
5. Dalam cerpen mengalami sebuah konflik sampai pada tahap penyelesaiannya.
6.Pemilihan katanya sederhana
7.Bersifat 

Untuk memenuhi konflik maka bu guru perlu berimajinasi. Konflik awal kisah Andi apa. Ayah bundanya meninggal. Agar cerita Andi konfliknya lebih keren maka bu guru menambahkan bahwa kecelakaan yang menimpa ayah bunda Andi karena si Paman membuat blong rem mobil si ayah.

Dengan adanya penambahan-penambahan ini agar cerita menarik diberilah bumbu imajinatif karena pengarang ibarat dalang. Ia yang menentukan bagaimana akhir sebuah cerita. Happy ending atau sad ending cerita ini.

Di sinilah anak-anak tak bisa menerima keberadaan cerpen karena ada penambahan kisah secara imajinatif. Sebenarnya fakta tetap bisa dipertahankan asal mampu menyajikan dengan kriteria di atas tambah diksi dan gaya bahasa.

Demikian pula pada puisi. Pengarang tentu menggunakan pengalaman hidup sebagai dasar cerita. Puisi dan cerpen sebetulnya refleksi kisah hidup yang hanya merefleksikan satu sisi kehidupan saja dari sekian ribu kisah hidup manusia.

Untuk mendapatkan ide tentu kisah nyata hidup manusialah satu-satunya sumber cerita karena objek cerita manusia. Karya sastra ini biasanya menggambarkan kejadian atau pengalaman seseorang, atau sejarah yang dibumbui dengan imajinasi dari penulis.

Di situlah letak dasar fakta pada karya fiksi maupun cerpen. Apalagi sejak munculnya metode pembelajan metode pendekatan kontekstual.

Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun