Anak-anak pun tak ada waktu untuk berleha-leha. Seleksi alamlah pemilter mereka bahwa siapa kuat lanjutkan dan siapa tak kuat mundur.
Penempaan seperti itu tak akan bisa diterapkan orang tua di sekolah sebelah rumah makanya anak disuruh merantau ke kota.
Di rantau ini pun sistem kosnya sudah berbeda dengan kos di tahun 80-an. Di tahun 80 puluhan semua kebutuhan dibawa dari kampung seperti yang saya tulis pada fiksiana puisi berjudul Masa Depan Menyuruhku Merantau Bagian 1.
Sekarang suka  merantau benar-benar bikin orang tua praktis. Dengan uang 1,5 jt sebulan anak sudah dapat jatah makan 3x sehari plus buah sesekali dan bebas transportasi.
Bahkan ada ibu kos mempluskan bimbel di rumah dengan mendatangkan guru ke rumah. Sehingga semua aktivitas anak hanya di kosan dan sekolah. Sekali seminggu boleh jalan-jalan.
Itu dari segi kebutuhan dapur anak kita. Fasilitas yang diberikan ibu kos juga meliputi kamar nyaman kondusif yang sudah difasilitasi kamar mandi dalam kamar sendiri, ranjang, kasur, bantal, dan selimut.
Dengan uang 1,5 juta tiap bulannya orang tua hanya membawa baju harian, Â buku, peralatan mandi, dan peralatan sekolah. Plus-plus dapat di kota. Maka orang tua tanpa ragu memindahkan anak ke rantau.
Ketika mereka lulus dari sekolah ini, mereka bisa memilih sekolah SMA sesuai paforit mereka. SMA seperti itupun tersedia di kota. Dengan uang bulanan 1,2 jt sebulan sudah dapat fasilitas makan dan kamar lengkap isi seperti di atas. Jarak sekolah dengan kosan pun dekat makanya ada kortingan transport 300 rb.
Di SMA ini mereka makin matang dan tertantang. Sistem belajar metode anak kuliahan diterapkan di sini. Guru memberikan KD lalu siswa mencari bahan belajar di perpustakaan sekolah. Tak ada guru menyuruh beli buku karena di perpustakaan lengkap dan wifi juga tersedia.
Guru menerima laporan anak dengan presentasi. Lagi tentu pembelajaran menantang buat mereka. Diskusi kelompok betul-betul terlaksana di sini.
Anak dengan sistem zonasi memang kewalahan di sekolah ini karena mereka belum terbiasa mungkin sistem belajar seperti ini di sekolah sebelumnya.Â