Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hujan di Malam Ini

18 Juni 2022   17:59 Diperbarui: 4 Juli 2022   13:30 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Butuh waktu 30 puluh menit pula  mereka untuk shalat. Rini sedikit lega karena sudah shalat. Mereka pun melanjutkan perjalanan. Ternyata di depan macet sudah menghadang. Pasar tumpah sedang ramai-ramainya truk sayur memuat barang. Jadilah perjalanan mereka tertunda hampir satu jam dari pasar tumpah ke sekolah. Adzan Maghrib berkumandang ketika mereka tiba di gerbang sekolah. Apalah daya nasi sudah jadi bubur bisik hati Rini. Shalatlah dulu baru pulang.

Handpone Rini tiba-tiba bergetar. Ketika mau mengangkat ternyata handponenya meredup. " Ah iya. Aku belum cas handpone dari pagi. " Katanya sambil mengedarkan pandangan kepada rekan-rekannya. 

"Aduh gimana tuh Rin. Entar suami kamu meradang loh." Kata Nana teman satu jurusannya.

"Pasrah aja, Na. " Gimana lagi.

" Udah deh kita pulang aja, Na. Pulang semua ya... !" Teriaknya sambil melambai tangan. Entah apa yang bakal terjadi di rumah ini. Rutuknya dalam hati. Ia pun segera mengeluarkan motor varionya. Menaikinya dan menstaternya. Sial motor itu tak mau kompak dengannya. Motor itu tak mau hidup.

" Yah, Rini. Sial banget dah kamu hari ini. Bisik Tel salah satu teman kerjanya sinis. Guru senior itu memang rada sinis kepadanya selama honor di sekolah ini. Kini meskipun ia sudah PNS lewat jalur pengangkatan honorer tahun 2005, tapi Buk Tel masih tetap sinis padanya. Mungkin ada salahnya yang tak termaafkan oleh senior itu.

Pernah ia masuk ke ruang majelis guru sambil berkeluh, ' Ah lelahnya hari ini.' Lalu Bu Tel menanggapinya dengan kasar, ' Lelah ya pensiun.' Kata Bu Tel. Terpaksa ia urut dada saja sambil berucap aku sudah memaafkan Bu Tel ya Allah.

" Kenapa Rin? Ngak bisa hidup? Belum jadi kamu ganti aki motormu?" Tanya salah satu guru pria di sekolahnya. Ia cuma bisa senyum. Pengen sih ganti aki tapi uangnya keburu dipake terus buat nambah cicilan rumah dan mobil suaminya.

Roun...roun...roun. Motor Rini meraung-raung setelah diengkol teman kerjanya. Rini pun berterima kasih lalu pamit dan cabut. Sampai di dekat terminal sekitar satu kilo dari sekolahnya, hujan lebat turun Kota ia tinggal memang dijuluki juga kota hujan dan kota dingin. Ia terpaksa menantang hujan itu. Sudah terlalu molor jam pulangnya. Ia menghadang hujan itu dengan derai air  mata. Pupus sudah harapannya sampai di rumah dengan selamat. Sambil berurai airmata ia melajukan motornya hingga tiba di depan rumahnya.

Air matanya semakin deras manakala melihat pintu pagar terkunci. Rumah gelap. Tangisnya makin terisak ketika melihat dua koper besar berdiri di depan pagar itu. Koper itu miliknya. Dibeli ketika mereka menikah 7 tahun lalu.  Selesai sudah rumah tangganya. Suami posesifnya telah mengusirnya dari rumah mereka. Ternyata ancamannya tidak main-main. Sekali lagi kamu pulang telat dari jam kamu harus pulang, lihat konsekuensinya. Itulah peringatan suami posesifnya hari itu. Biasanya, jika ia telat paling suaminya lempar handpone kemudian memaafkannya kembali. 

Akhirnya, Ia hanya bisa meraung menantang derasnya hujan malam ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun