LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Layanan Bimbingan Kelompok
LokasiÂ
SMK NEGERI 2 TUBAN
Lingkup PendidikanÂ
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Tujuan yang ingin dicapai
- Peserta didik mampu menyebutkan beberapa pilihan karir setelah lulus SMK
- Peserta didik dapat menjelaskan beberapa pilihan karir setelah lulus dari SMK
- Peserta didik dapat menentukan pilihan karirnya
- Peserta didik mampu memahami konsekuensi dari setiap keputusan pilihan karir tersebut
PenulisÂ
Riana Septyanawati
TanggalÂ
18 Januari 2023
Situasi
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:
Perencanaan karir merupakan salah satu aspek dari tugas perkembangan karir yang harus dicapai oleh remaja. Realitas dilapangan peserta didik pada masa perkembangan remaja belum mampu merencanakan karir dan memiliki masalah terkait dengan karir dan pekerjaan
Berdasarkan hasil DCM di kelas XII AKL sejumlah 80% siswa (28siswa) tidak ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Akan tetapi ada 8 anak yang sangat memerlukan bantuan/bimbingan dari guru BK melalui pelayanan bimbingan karier. Faktor yang membuat mereka tidak ingin melanjutkan ke perguruan tinggi adalah rendahnya motivasi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, baik dari diri sendiri maupun keluarga, keadaan ekonomi keluarga, kurangnya informasi mengenai perguruan tinggi, larangan orang tua untuk kuliah di tempat jauh/luar kota sedangkan anak ingin kuliah di luar kota (terutama anak perempuan), dll
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?
Praktik ini penting untuk dibagikan agar peserta didik dapat mengambil keputusan yang tepat dengan mempertimbangkan berbagai hal yang menjadi pendukung atau yang menjadi penghambat dalam perencanaan karir yang diinginkannya.
Bagi konselor dengan memberikan layanan bimbingan kelompok akan mendapatkan pengalaman baru dengan menggunakan teknik diskusi kelompok, peserta didik dapat saling bertukar pendapat dalam konteks dinamika kelompok.
Pelaksanaan bimbingan kelompok ini menggunakan teknik PJBL dan metode diskusi kelompok, dalam pengambilan keputusannya dapat dilihat dari peserta didik dapat menjelaskan beberapa pilihan karir setelah lulus dari SMK, peserta didik dapat menentukan pilihan karirnya, peserta didik mampu memahami konsekuensi dari setiap keputusan pilihan karir tersebut
Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini?
Konselor merancang rencana pelaksanaan layanan (RPL), konselor memimpin diskusi kelompok, bersama peserta didik membuat project bersama dan membahas project tersebut. Konselor melihat keaktifan peserta didik  dalam pelaksanaan diskusi kelompok
Tantangan
Selama proses pelaksanaan layanan bimbingan kelompok, terdapat beberapa tantangan yang muncul.
Tantangan tersebut dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
Tantangan yang muncul sebelum pelaksanaan layanan yaitu :
- Waktu yang singkat untuk menyusun RPL dan modul. Konselor memiliki waktu kurang dari 1 minggu untuk melakukan seluruh persiapan pelaksanaan layanan
- Media atau modul sebelumnya telah diberikan kepada peserta didik melalui link flipbook namun konselor tidak memanfaatkannya karena lebih banyak menggunakan metode ceramah
Tantangan yang muncul saat pelaksanaan layanan yaitu :
- Beberapa peserta didik kurang  menunjukkan keaktifannya dalam diskusi kelompok sehingga dinamika kelompok kurang tercipta dengan baik saat pelaksanaan
- Waktu pelaksanaan bimbingan kelompok yang cukup singkat
- Konselor  masih menggunakan LCD saat penyampaian materi/modul pada pelaksanaan bimbingan kelompok
Aksi
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut
- Pada proses perencanaan layanan yang cukup singkat, konselor berusaha untuk mengatur waktu yang baik agar pembuatan RPL, pembuatan media, evaluasi layanan berhasil dilaksanakan
- Dalam pemanfaatan media atau modul yang belum maksimal, Â metode ceramah tidak dapat diberikan secara terus menerus karena konteks bimbingan kelompok memanfaatkan dinamika kelompok bukan terpusat pada konselor
- Penggunaan LCD perlu dihindari sehingga bisa dibedakan antara bimbingan kelompok dan bimbingan klasikal
- Pada tantangan pelaksanaan layanan yang cukup singkat maka pelaksanaan perlu diberikan pada saat jam-jam pulang sekolah atau pada saat jam kosong supaya tidak mengganggu jam pelajaran di kelas
Strategi apa yang digunakan
Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok menggunakan metode diskusi kelompok dengan teknik PJBL sehingga peserta didik bisa dengan mudah menentukan pilihan karirnya dan memahami konsekuesi dari setiap keputusan pilihan karirnya
Bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat
- Konselor memberikan materi/topik untuk dibahas bersama
- Peserta didik dalam pelaksanaan bimbingan kelompok terdapat 8 konseli
- Peserta didik mendiskusikan terkait topik
- Peserta didik menyusun project berdasarkan topik/ materi yang ada
- Peserta didik mempresentasikan hasil dari project
Dalam proses pelaksanaan layanan bimbingan kelompok ini yang terlibat adalah 8 peserta didik dari kelas XII AKL Â yang masih belum mantap dengan rencana karir, mau kemana setelah lulus SMK
Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
- Modul layanan bimbingan kelompok topik mau kemana setelah lulus SMK
Refleksi Hasil dan dampak
Â
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan?
Dampak layanan bimbingan kelompok bidang bimbingan karir dengan metode diskusi kelompok dengan teknik PJBL sebagai metode pengambilan keputusan yaitu :
- Peserta didik lebih bersemangat karena dapat berdiskusi tentang mau kemana setelah lulus SMK
- Kemampuan peserta didik dalam pengambilan keputusan jauh lebih siap dibandingkan sebelum mengikuti layanan bimbingan kelompok
- Peserta didik mampu memahami konsekuensi dari setiap keputusan pilihan karirnya
- Â
Apakah hasilnya efektif, atau tidak efektif? Mengapa?
Hasil dari kegiatan ini sangat efektif karena peserta didik dapat menentukan pilihan kariernya
Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan?
Respon dari dosen dan guru pamong pada kegiatan layanan bimbingan kelompok untuk RPL dan modul sudah menarik karena didesain menggunakan aplikasi canva, namun unsur penerapan media berbasis teknologi dirasa kurang karena belum mengandung TPACK.
Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?
Faktor keberhasilan dari kegiatan layanan bimbingan kelompok ini adalah modul yang dibuat menarik karena memanfaatkan aplikasi canva untuk mendesain RPL dan modulnya agar peserta didik tertarik untuk membaca modul tersebut
Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?
- Dapat melaksanakan layanan bimbingan kelompok dengan lebih terstruktur sesuai dengan RPL
- Peserta didik tertarik dengan pelaksanaan layanan jika menggunakan metode yang tepat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI