18 Januari 2023
Situasi
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:
Perencanaan karir merupakan salah satu aspek dari tugas perkembangan karir yang harus dicapai oleh remaja. Realitas dilapangan peserta didik pada masa perkembangan remaja belum mampu merencanakan karir dan memiliki masalah terkait dengan karir dan pekerjaan
Berdasarkan hasil DCM di kelas XII AKL sejumlah 80% siswa (28siswa) tidak ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Akan tetapi ada 8 anak yang sangat memerlukan bantuan/bimbingan dari guru BK melalui pelayanan bimbingan karier. Faktor yang membuat mereka tidak ingin melanjutkan ke perguruan tinggi adalah rendahnya motivasi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, baik dari diri sendiri maupun keluarga, keadaan ekonomi keluarga, kurangnya informasi mengenai perguruan tinggi, larangan orang tua untuk kuliah di tempat jauh/luar kota sedangkan anak ingin kuliah di luar kota (terutama anak perempuan), dll
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?
Praktik ini penting untuk dibagikan agar peserta didik dapat mengambil keputusan yang tepat dengan mempertimbangkan berbagai hal yang menjadi pendukung atau yang menjadi penghambat dalam perencanaan karir yang diinginkannya.
Bagi konselor dengan memberikan layanan bimbingan kelompok akan mendapatkan pengalaman baru dengan menggunakan teknik diskusi kelompok, peserta didik dapat saling bertukar pendapat dalam konteks dinamika kelompok.
Pelaksanaan bimbingan kelompok ini menggunakan teknik PJBL dan metode diskusi kelompok, dalam pengambilan keputusannya dapat dilihat dari peserta didik dapat menjelaskan beberapa pilihan karir setelah lulus dari SMK, peserta didik dapat menentukan pilihan karirnya, peserta didik mampu memahami konsekuensi dari setiap keputusan pilihan karir tersebut
Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini?
Konselor merancang rencana pelaksanaan layanan (RPL), konselor memimpin diskusi kelompok, bersama peserta didik membuat project bersama dan membahas project tersebut. Konselor melihat keaktifan peserta didik  dalam pelaksanaan diskusi kelompok