Â
Dari percakapan tersebut, Ibu Maya memahami bahwa masalah utama Riani adalah perceraian orang tuanya yang berdampak pada emosional Riani. Perubahan suasana dan perasaan kehilangan, serta suasana tidak stabil di rumah memengaruhi semangatnya dalam belajar dan fokus di kelas. Hal tersebut membuat Riani merasa tertekan dan kesulitan beradaptasi.
Â
Ibu Maya mulai merancang langkah-langkah untuk membantu Riani. Ibu Maya berbicara dengan ibunya Riani, memberikan penjelasan tentang masalah Riani, dan meminta Ibu Riani untuk memberikan dukungan emosional dan memberikan pemahaman terhadap Riani atas hal yang terjadi. Selain itu, di kelas, Ibu Maya memberi perhatian lebih kepada Riani, seperti mendampinginya saat belajar.Â
Beberapa waktu telah berlalu, Ibu Maya memperhatikan dan mengevaluasi perkembangan Riani. Ia berbicara lagi dengan Riani untuk mengetahui perasaannya. "Gimana perasaanmu sekarang, Riani?" . Riani mengatakan bahwa ia mulai terbiasa dengan kehidupan di rumah berkat dukungan Ibunya, sehingga merasa lebih tenang dan senang datang ke sekolah. Ibu Maya juga melihat Riani mulai lebih fokus dan aktif saat pelajaran berlangsung.
Â
Setelah dirasa Riani mengalami healing, Ibu Maya menyampaikan pesan positif kepada Riani. "Kamu sudah melakukan yang terbaik, dan Ibu Maya bangga padamu. Jika ada hal yang ingin kamu ceritakan, Ibu siap untuk mendengarkan". Riani tersenyum dan terlihat lebih percaya diri.Â
Melalui pendekatan komunikasi terapeutik yang dilakukan Ibu Maya kepada Riani, menunjukkan bahwa konseli merasa didukung dan memiliki semangat untuk menghadapi masalah yang sedang dihadapi.
Manfaat Komunikasi Terapeutik
Komunikasi terapeutik dapat memberikan manfaat bagi guru selaku konselor dan peserta didik SD selaku konseli sebagai berikut.