Di sebuah area luas berpayung langit dan berlatarkan tebing, saya sungguh terpana dengan setiap adegan yang diperankan.
Pertunjukan kolosal ini disuguhkan sangat apik dalam buaian tarian, mulai dari yang gemulai hingga adegan peperangan yang sungguh memengaruhi emosional pengunjung.Â
Lantunan tembang-tembang Jawa sinden bersuara merdu membentuk harmonisasi dengan alunan gamelan. Tentu, ini menambah kelekatan nuansa Jawa.
Puluhan seniman lokal sukses memerankan tokoh dengan baik. Ada dayang-dayang cantik yang menari, ada kera-kera gua yang loncat-loncatan mirip dengan aslinya, tokoh Sugriwa dan Subali yang tampak berbadan tinggi besar, Dewi Tara yang menari gemulai dengan rambut hitam terurai panjang, dan peran menarik lainnya. Â
Hampir semua penonton terbuai saat menyaksikan pementasan berdurasi kurang lebih 60 menit ini. Ada dua part dalam pertunjukan ini yang menurut saya pantas untuk diacungi jempol. Pertama, saat raja kera berbagi masker kepada kera-kera kecil agar mereka terhindar dari sakit.
Kedua, klimaks dari pertunjukan, dimana suara gemuruh mengiringi visualisasi air bah yang turun dari atas, bersamaan dengan api yang membesar sebagai penanda bahwa sendratari telah selesai.Â
Pertunjukan megah ini pada akhirnya mendapatkan banyak apresiasi dari para tamu yang hadir dengan tepuk tangan yang meriah. Â Penasaran dengan pertunjukan ini? Yuk lihat videonya di bawah ini.