Selain melewati area atas sungai dengan aliran air yang tak terlalu deras, kami juga menemukan beberapa sumber air yang merupakan air tetesan dari stalaktit. Air ini benar-benar segar saat saya manfaatkannya untuk membasuh muka.
Legenda Gua Kiskendo tentang Sugriwa dan SubaliÂ
Sembari menikmati segarnya tetesan air dari stalaktit, kami mendengarkan beberapa cerita sejarah yang disampaikan oleh Bapak Slamet. Salah satu yang terngiang hingga hari ini adalah bahwa gua ini lekat dengan legenda tentang kakak beradik berkepala kerbau dan sapi, yaitu Sugriwa dan Subali.
Sugriwa dan Subali menerima tugas dari para dewa untuk menyelamatkan Dewi Tara yang diculik oleh Mahesasura dan Lembusura. Aji Pancasona diberikan kepada Subali untuk melawan musuh. Sugriwa, sang adik, disuruhnya untuk menunggu di luar saat kondisi darurat agar ada satu dari mereka yang selamat.
Sebuah pesan ia lontarkan kepada Sugriwa. Jika nanti ada aliran darah merah keluar dari gua, artinya Subali menang mengalahkan musuh. Namun jika darah putih yang mengalir, ini menandakan bahwa Subali kalah dan Sugriwa harus menutup pintu gua secepatnya dengan batu.
Namun apa yang terjadi? Aliran darah merah bercampur putih keluar dari gua dengan perkiraan bahwa kakaknya dan musuh tewas bersamaan. Kondisi ini tentu memaksa Sugriwa untuk menutup pintu gua dan berlari menjauhi area tersebut.
Padahal, warna darah ini merupakan perpaduan isi kepala Mahesasura dan Lembusura yang diadu oleh Subali. Dengan perasaan marah terhadap saudaranya, Subali melubangi bagian atas gua sebagai jalan untuk keluar.
Singkat cerita, akhirnya Sugriwa mempersunting Dewi Tara. Namun karena banyak berselisih paham dan diadu domba oleh Rahwana, Subali mengusir Sugriwa dan mengambil alih peran sebagai suami Dewi Tara.Â
Lahirlah Anggada sebagai buah cinta mereka, walau pada akhirnya Sugriwa bersama Rama datang kembali dan berhasil mengalahkan Subali. Ya, Dewi Tara akhirnya kembali ke pelukan Sugriwa.
Visualisasi Legenda dalam Bentuk Sendratari KolosalÂ
Inilah salah satu keunggulan Gua Kiskendo yang sukses menarik perhatian banyak orang. Visualisasi cerita Sugriwa Subali pada akhirnya disuguhkan kepada seluruh pengunjung yang hadir.Â