Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Suka Sedih Tanpa Alasan? Jangan-jangan Itu Gejala Depresi

2 September 2019   14:42 Diperbarui: 19 April 2021   13:58 9414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setiap orang punya cara bahagianya masing-masing (pixabay.com)

Menurutnya, rasa sedih yang muncul tiba-tiba dan seakan-akan tidak ada penyebabnya ini ternyata bisa disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya karena cemas berlebih, depresi, post traumatic stress disorder juga organic brain syndrome yakni akibat fisik yang larinya ke psikologi seseorang akibat permasalahan pada otak, misalnya tumor pada otak.

Depresi sendiri biasanya berupa gangguan suasana hati yang menyebabkan kesedihan dalam jangka waktu lama. Dalam kondisi ini, seseorang biasa merasa kurang berharga, kurang bergairah, kurang berkonsentrasi, sedih terus-terusan bahkan hobi pun terasa hambar & tak menarik lagi untuk dilakukan.

Menangisi Hal-hal Receh

Ilustrasi merasa sedih (pixabay.com)
Ilustrasi merasa sedih (pixabay.com)
Kadang saya bingung dengan diri sendiri. Melihat foto kucing teraniaya, menangis. Melihat sapi disembelih, menangis so akhirnya setiap Idul Adha, saya menghindari tempat penjagalan hewan kurban. 

Melihat bapak-bapak tua yang jualan makanan di pinggir jalan dan viral di medsos, apalagi. Nangisnya makin menjadi-jadi. Apakah ini salah satu gejala depresi? Ntahlah.

Beberapa sumber yang saya baca menyebutkan bahwa salah satu gejala depresi adalah menangisi hal-hal remeh. Selain kadang gak ada penyebabnya, tangisan itu benar-benar tumpah tanpa bisa ditahan. Ya, itu katanya gejala depresi ringan.

Bagaimana dengan depresi berat? Ternyata lebih mengkhawatirkan, karena untuk sekadar menumpahkan perasaan atau menangis saja terasa sulit.

Betapa susahnya jika kita terbiasa merawat rasa sedih terlalu lama. Berbahaya? Tentu saja.

Mengontrol Perasaan Sedih itu Perlu!

Perasaan sedih memang harus dikontrol. Maksudnya, jangan sampai ini berkepanjangan hingga menghambat aktivitas kita yang lain. Siapa yang rugi coba? Ya diri sendiri dong. 

Saya pernah mengalami ini, merasa sedih berkepanjangan karena sebuah masalah. Seperti biasa, karena saya orangnya pemikir, fisik saya pun melemah. Parahnya, masalah ini gak cuma menganggu fisik saja, tapi psikis juga.

Jangan terlalu lama bersedih (pixabay.com)
Jangan terlalu lama bersedih (pixabay.com)
Dalam kondisi ini, saya betul-betul menjadi pribadi yang tidak peduli dengan apapun. Mau makan malas, diajak datang ke acara hiburan juga selalu menolak. Gak cuma itu, beberapa pekerjaan terbengkalai, bahkan sangat tidak ingin bertemu orang-orang di luar sana. 

Banyak banget kesempatan saya lewatkan, padahal itu beberapa hal yang menyangkut passion saya. Bisa ditebak ya, saat itu saya menjadi manusia yang sangat tidak produktif. Hikz, menyedihkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun