"Saya tidak akan mengajari Anda menjadi penyair, tapi bagaimana Anda bisa berkomunikasi dengan sentuhan puitik sehingga menggugah empati orang", tutur Joko Pinurbo saat mengisi acara Lokakarya Penulisan Kreatif Berpuisi di Festival Patjar Merah, Yogyakarta (02/03/19).
Joko Pinurbo, seorang penyair unik yang karyanya populer di kalangan penikmat sastra sejak akhir 90-an. Sosok yang puisi-puisinya tak jarang mengandung kata "nyeleneh" atau "nakal" ini memiliki karakter yang tegas namun humoris. Beruntung saya bisa mengikuti lokakarya ini, sekalipun secara karakter tulisan saya memang bertolak belakang dengan fiksi.
Semangat Jokpin, panggilan akrab Joko Pinurbo, memang tak ada habisnya dalam berkarya. Ia mulai menulis puisi di usia 15 tahun, kira-kira saat masuk SMU.
Dalam perjalanannya, ia harus mengalami jatuh bangun saat mematangkan karyanya. Ratusan puisinya bahkan pernah ia musnahkan dalam bara api lantaran kecewa saat antologi puisinya ditolak oleh beberapa penerbit.
Nah, buah kesabarannya selama 20 tahun menulis puisi akhirnya menghampiri. Buku dari kumpulan puisi bertajuk "Celana" akhirnya sukses diluncurkan di tahun 1999 dan tak sedikit yang mengamini bahwa karyanya ini memang spektakuler.
Dari sinilah karya-karya Jokpin selanjutnya familiar di hati masyarakat. Sangat jelas terlihat bahwa puisinya banyak mengandung nilai refleksi hidup, mudah dipahami oleh pecinta sastra.
Ia pun dijuluki oleh Fx. Rudy Gunawan, sesama penulis yang juga memiliki banyak karya, sebagai penyair yang karyanya selalu update dengan kondisi saat ini. Jadi, tak heran jika puisi-puisi dari pria kelahiran 11 Mei 1962 ini digemari oleh berbagai kalangan.
Peluang Bisnis Industri Sastra Makin Populer Saat iniÂ