Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Wawanhati bersama Bapa Uskup Agung Semarang

30 September 2017   11:18 Diperbarui: 1 Oktober 2017   09:26 1428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Bapa Uskup bersama keluarga besar PT. Kanisius (Dokumentasi Pribadi)

Harapannya, program ini berjalan baik hingga RIKAS yang terakhir (2031-2035) untuk mewujudkan sebuah tujuan mulia yaitu gereja bentara peradaban kasih. Artinya, setiap orang Katolik diharapkan mampu menciptakan kehidupan bermasyarakat dengan landasan 'kasih' antar umat beragama, tentunya dalam payung 'Bhineka Tunggal Ika' (pluralisme).

Hadiah cantik dari PT.Kanisius kepada Bapa Uskup (Dokumentasi Pribadi)
Hadiah cantik dari PT.Kanisius kepada Bapa Uskup (Dokumentasi Pribadi)

Pesan Bapa Uskup untuk PT. Kanisius

Sebelum menyimak berbagai nilai kehidupan dalam karya penggembalaan KAS oleh Bapa Uskup, tak lupa Romo Azis meminta kepada Bapa Uskup agar memberikan ide, gagasan ataupun harapan-harapan ke depan kepada PT. Kanisius agar setidaknya dapat memberikan kontribusi dalam rangka kelangsungan karya Keuskupan Agung Semarang.

Harapannya, apa yang disampaikan Bapa Uskup ini dapat membakar semangat segenap karyawan PT. Kanisius untuk terus berkarya dengan lebih baik lagi di masa depan. Masyarakat umum pun diharapkan dapat terus mengobarkan jiwa penuh kasih, sesuai dengan motto dari Bapa Uskup sendiri, 'Mencari dan Menyelamatkan'.

Bapa Uskup Memberkati Trophy bergilir St. Hieronimus Didampingi Direktur PT. Kanisius (Dokumentasi Pribadi)
Bapa Uskup Memberkati Trophy bergilir St. Hieronimus Didampingi Direktur PT. Kanisius (Dokumentasi Pribadi)
Menanggapi hal ini, Bapa Uskup akhirnya memberikan sedikit arahan dan saran untuk PT. Kanisius agar berkembang mengikuti arus zaman yang makin bergerak cepat, terutama karena teknologi. Berikut beberapa pesan beliau:

1. PT. Kanisius telah berpartisipasi dalam derap penggembalaan KAS dari waktu ke waktu. Harapannya, perusahaan percetakan ini dapat berkontribusi dalam pewartaan di bidang media dan komunikasi, baik itu melalui media cetak maupun digital yang dibutuhkan oleh masyarakat.

2. Zaman sekarang adalah zamannya gadget sehingga banyak orang yang tak lagi 'berhasrat' untuk membaca buku. Masyarakat pinginnya serba praktis, buka HP langsung dapat informasi dari seluruh dunia. Nah, dengan kondisi ini, PT. Kanisius tentu memiliki sebuah tantangan untuk memberikan solusi terbaik agar virus literasi dapat terus disebarkan ke masyarakat.  

3. PT. Kanisius akhirnya harus melakukan riset dan pengembangan program digital dalam rangka memberikan informasi kepada masyarakat. Tantu saja, ini bisa menghidupi karya pewartaan dalam kehidupan menggereja.

4. Jika bisa mengembangkan media cetak dan media digital secara bersamaan, PT. Kanisius sukses memenuhi kebutuhan masyarakat masa kini dan dapat berkiprah dengan lebih baik.

5. Mulai tahun ini, setiap tanggal 19 November dicanangkan sebagai 'Hari Orang Miskin Sedunia' oleh Bapa Paus. Banyak kesempatan yang dapat 'digenggam' oleh PT. Kanisius untuk bisa 'berbagi' kepada masyarakat. Tentu saja, gerakan ini jangan hanya dihidupkan saat moment ini, namun harapannya dapat diaplikasikan sepanjang waktu.

Foto Bersama Bapa Uskup bersama keluarga besar PT. Kanisius (Dokumentasi Pribadi)
Foto Bersama Bapa Uskup bersama keluarga besar PT. Kanisius (Dokumentasi Pribadi)
Nah, kira-kira seperti itu materi yang disampaikan oleh Bapa Uskup dalam acara wawanhati yang berlangsung sekitar 3 jam ini di area PT. Kanisius. Harapannya, segenap karyawan PT. Kanisius dan masyarakat pada umumnya dapat lebih proaktif dan responsif dalam derap penggembalaan KAS ini. Apalagi jika dihadapkan dengan perkembangan media digital yang memanas, harapannya PT. Kanisius dapat melakukan berbagai inovasi karya yang kelak dapat dinikmati oleh masyarakat luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun