Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Wawanhati bersama Bapa Uskup Agung Semarang

30 September 2017   11:18 Diperbarui: 1 Oktober 2017   09:26 1428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Undangan Wawanhati bersama Bapak Uskup KAS (Dokumentasi Pribadi)

Saya tak pernah membayangkan bisa berjumpa dan bersalaman langsung dengan Bapak Uskup Agung Semarang. Menjadi salah satu tamu dari hampir 100 tamu undangan oleh PT. Kanisius untuk bisa berbincang santai bersama Bapak uskup adalah hal yang sangat membanggakan bagi diri saya pribadi. Kesempatan ini tentu takkan saya sia-siakan, apalagi acara ini mengusung tema yang begitu menarik, yaitu wawanhati bersama Bapa Uskup Agung Semarang, Monsinyur Robertus Rubiyatmoko. Humor beliau di sepanjang acara mewarnai sharing akan derap penggembalaan Keuskupan Agung Semarang melalui media dan komunikasi sosial yang saat ini sedang berkembang pesat.

Dengan senyum cerah, Bapa uskup sambut sapaan ceria anak-anak tingkat SD yang sedang mengadakan acara edukatif di taman area percetakan Kanisius. Seperti biasa, bak artis, uskup mau-mau saja diajak selfie oleh para 'penggemarnya' sebagai penawar rindu, plus kebanggaan umat akan dilantiknya Romo Rubi ini sebagai uskup baru di Keuskupan Agung Semarang (KAS) per Mei tahun ini. Tak lama, Bapa uskup melangkahkan kaki ke ruang Kepodang, sebuah ruang yang sudah dipadati oleh para tamu undangan dengan perasaan penuh sukacita.

Romo Azis tampak mengarahkan tempat duduk uskup dan tau undangan lainnya (Dokumentasi Pribadi)
Romo Azis tampak mengarahkan tempat duduk uskup dan tau undangan lainnya (Dokumentasi Pribadi)
"Asyik, uskup duduknya dibangku dekat akuuu..", keriangan hati saya saat uskup diarahkan untuk duduk di kursi yang telah disediakan, ditemani jajaran direksi PT. Kanisius. Tak lama, Romo Azis Mardopo Subroto, S.J. selaku Direktur Utama PT. Kanisius memberikan sambutan singkat tentang acara wawanhati ini. Bapa uskup tampak serius menyimak dengan wajah sumringah, pun para tamu undangan lainnya yang tak lain adalah para romo, suster, struktural PT. Kanisius serta teman-teman dari media.  

Setiap tahunnya, PT. Kanisius mengadakan banyak acara saat BKSN (Bulan Kitab Suci Nasional) yang jatuh pada bulan September. Di tahun ini pun, Kanisius mengadakan berbagai kompetisi dimana ini memiliki tujuan memperteguh keimanan generasi muda Katolik. Misalnya saja adalah lomba dramatisasi kitab suci bagi anak-anak SD ataupun lomba video instagram BKS Kanisius 2017 dengan tema 'Mewartakan Kitab Suci Melalui Gadget'. Diharapkan dengan berbagai kegiatan ini, generasi muda memiliki dorongan batin untuk makin terlibat dalam gerak langkah keuskupan di Indonesia.

Bagaimana sih gerak Keuskupan Agung Semarang saat ini? Kebetulan Bapa uskup berkenan memberikan informasi tentang perkembangan gerak gereja dari waktu ke waktu.

Hiburan lagu-lagu Nasional dari paduan suara karyawan PT. Kanisius (Dokumentasi Pribadi)
Hiburan lagu-lagu Nasional dari paduan suara karyawan PT. Kanisius (Dokumentasi Pribadi)

Nilai Kehidupan dalam Karya Penggembalaan KAS (Keuskupan Agung Semarang)

Bapa Uskup Rubi mulai angkat bicara perihal perkembangan penggembalan di KAS. Dengan gaya bicara yang agak 'nyeleneh' tak jarang para tamu undangan terbahak dibuatnya. Menampilkan karakter yang halus namun tegas, Bapa uskup mencoba untuk memberikan beberapa pemahaman iman dari aplikasi kehidupan di Keuskupan Agung Semarang yang dari waktu ke waktu mengalami perkembangan dari beberapa kepemimpinan uskup yang berbeda.

Wow, sepertinya menarik untuk disimak ya. Bagaimana perkembangan kehidupan masyarakat di bawah naungan KAS? Nilai-nilai positif apa saja yang bisa kita aplikasikan dalam rangka 'nyengkuyung' (berpartisipasi) program-program di KAS? Berikut beberapa hal telah saya ringkas dari penuturan Uskup Rubi beberapa waktu lalu (15/09/17):

Bapa Uskup memberi informasi tentang perkembangan karya KAS dari waktu ke waktu (Dokumentasi Pribadi)
Bapa Uskup memberi informasi tentang perkembangan karya KAS dari waktu ke waktu (Dokumentasi Pribadi)
1. Melanjutkan Semangat Inkulturasi Budaya

Sejak zaman Uskup Mgr. Petrus Johannes (Peerke) Willekens, S.J., inkulturasi ditekankan melalui karya penggembalaan para biarawan/biarawati pribumi. Inkulturasi sendiri bisa dimaknai sebagai sebuah adaptasi sekelompok umat ataupun masyarakat yang memiliki kebiasaan tertentu di suatu daerah. Dengan hal ini, para biarawan/biarawati di zaman ini diharapkan untuk semakin bisa mewartakan kabar gembira dan melayani masyarakat dengan penuh cinta kasih, khususnya di KAS.

2. Menghidupkan kembali Semboyan 100% Katolik, 100% Indonesia

Ini adalah semboyan 'jadoel' yang sempat disematkan oleh Bapa Mgr. Albertus Soegijapranata, S.J. (1896-1963) puluhan tahun lalu ke hati masyarakat Katolik. Harus dipahami betul, ini bukan bermakna untuk menjadikan Indonesia menjadi 100% Katolik. Bukan.

Ini hanyalah sebuah simbol penyemangat bagi para umat beriman Katolik agar mau berpartisipasi (proaktif) dalam mengembangkan kehidupan yang kuat, adil, teguh dalam iman serta memperjuangkan hak-hak yang seharusnya kita terima. Saat NKRI terancam, rasanya slogan ini sangat bermanfaat untuk mengembalikan semangat nasionalisme bangsa, khususnya bagi umat katolik di Indonesia.

3. Mengembangkan Sistem Penggembalaan Pastoral dalam lingkup kecil

Bapa uskup berpesan bahwa kita yang hidup di zaman ini hendaknya mempertahankan sebuah program yang dulu sempat dicetuskan oleh Bapa Kardinal Mgr. Yustinus Darmojuwono (1963-1981). Apakah itu? Nah, ini yang saat ini sudah kita nikmati bersama, yaitu kehidupan iman basis lingkungan.

Lingkungan dalam kehidupan umat katolik diartikan sebagai pola penggembalaan pastoral dalam lingkup terkecil di suatu tempat. Saat ini, lingkungan telah dimekarkan menjadi wilayah, stasi maupun paroki. Mudah-mudahan semangat menggereja terus dapat dipupuk dari lingkup yang terkecil ini.

Para tamu tampak antusias mengikuti acara Wawanhati ini (Dokumentasi Pribadi)
Para tamu tampak antusias mengikuti acara Wawanhati ini (Dokumentasi Pribadi)
4. Gereja Menjadi Paguyuban

Bapa Kardinal Mgr. Yustinus Darmojuwono (1963-1981) sempat mencetuskan pengembangan program Keuskupan Agung Semarang di tahun 1985, yaitu ARDAS (Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang). Dengan pola penggembalaan program lima tahunan, syukurlah lambat laun gereja mengalami perkembangan hingga saat ini, dimana kita telah memasuki tahun ke-7.

Uskup Rubi mengharapkan gagasan ini dapat terus berkelanjutan dan takkan terhenti bagaimanapun kondisinya karena ini diyakini sebagai gerak roh kudus yang terus-menerus menguatkan kehidupan umat beriman dalam payung paguyuban gereja. Dinamika pastoral pun sudah makin terlihat, mulai dari terbentuknya aneka paguyuban umat beriman, berbagai komunitas biara serta paguyuban-paguyuban lain sebagai bukti bahwa gereja kita sungguh hidup.

5. Menciptakan Peradaban Kasih di Indonesia

Hadirlah sejarah baru saat Rencana Induk Keuskupan Agung Semarang (RIKAS) 2016-2035 dicanangkan untuk peningkatan kualitas pelayanan umat di KAS.  RIKAS sendiri merupakan wujud dukungan KAS dalam memaknai peziarahan hidup sebagai umat Katolik dalam dinamika kehidupan berbangsa, khususnya di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

RIKAS yang saat ini sedang dijalankan (periode 2016-2020) memiliki tujuan untuk mewujudkan gereja yang inklusif, inovatif dan transformatif. Di sini gereja berusaha untuk merengkuh siapa saja, baik masyarakat Katolik maupun yang bukan, tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan dsb. Ini adalah cita-cita KAS untuk mewujudkan gereja baru yang mengikuti perkembangan zaman dan tidak stagnan.  

Harapannya, program ini berjalan baik hingga RIKAS yang terakhir (2031-2035) untuk mewujudkan sebuah tujuan mulia yaitu gereja bentara peradaban kasih. Artinya, setiap orang Katolik diharapkan mampu menciptakan kehidupan bermasyarakat dengan landasan 'kasih' antar umat beragama, tentunya dalam payung 'Bhineka Tunggal Ika' (pluralisme).

Hadiah cantik dari PT.Kanisius kepada Bapa Uskup (Dokumentasi Pribadi)
Hadiah cantik dari PT.Kanisius kepada Bapa Uskup (Dokumentasi Pribadi)

Pesan Bapa Uskup untuk PT. Kanisius

Sebelum menyimak berbagai nilai kehidupan dalam karya penggembalaan KAS oleh Bapa Uskup, tak lupa Romo Azis meminta kepada Bapa Uskup agar memberikan ide, gagasan ataupun harapan-harapan ke depan kepada PT. Kanisius agar setidaknya dapat memberikan kontribusi dalam rangka kelangsungan karya Keuskupan Agung Semarang.

Harapannya, apa yang disampaikan Bapa Uskup ini dapat membakar semangat segenap karyawan PT. Kanisius untuk terus berkarya dengan lebih baik lagi di masa depan. Masyarakat umum pun diharapkan dapat terus mengobarkan jiwa penuh kasih, sesuai dengan motto dari Bapa Uskup sendiri, 'Mencari dan Menyelamatkan'.

Bapa Uskup Memberkati Trophy bergilir St. Hieronimus Didampingi Direktur PT. Kanisius (Dokumentasi Pribadi)
Bapa Uskup Memberkati Trophy bergilir St. Hieronimus Didampingi Direktur PT. Kanisius (Dokumentasi Pribadi)
Menanggapi hal ini, Bapa Uskup akhirnya memberikan sedikit arahan dan saran untuk PT. Kanisius agar berkembang mengikuti arus zaman yang makin bergerak cepat, terutama karena teknologi. Berikut beberapa pesan beliau:

1. PT. Kanisius telah berpartisipasi dalam derap penggembalaan KAS dari waktu ke waktu. Harapannya, perusahaan percetakan ini dapat berkontribusi dalam pewartaan di bidang media dan komunikasi, baik itu melalui media cetak maupun digital yang dibutuhkan oleh masyarakat.

2. Zaman sekarang adalah zamannya gadget sehingga banyak orang yang tak lagi 'berhasrat' untuk membaca buku. Masyarakat pinginnya serba praktis, buka HP langsung dapat informasi dari seluruh dunia. Nah, dengan kondisi ini, PT. Kanisius tentu memiliki sebuah tantangan untuk memberikan solusi terbaik agar virus literasi dapat terus disebarkan ke masyarakat.  

3. PT. Kanisius akhirnya harus melakukan riset dan pengembangan program digital dalam rangka memberikan informasi kepada masyarakat. Tantu saja, ini bisa menghidupi karya pewartaan dalam kehidupan menggereja.

4. Jika bisa mengembangkan media cetak dan media digital secara bersamaan, PT. Kanisius sukses memenuhi kebutuhan masyarakat masa kini dan dapat berkiprah dengan lebih baik.

5. Mulai tahun ini, setiap tanggal 19 November dicanangkan sebagai 'Hari Orang Miskin Sedunia' oleh Bapa Paus. Banyak kesempatan yang dapat 'digenggam' oleh PT. Kanisius untuk bisa 'berbagi' kepada masyarakat. Tentu saja, gerakan ini jangan hanya dihidupkan saat moment ini, namun harapannya dapat diaplikasikan sepanjang waktu.

Foto Bersama Bapa Uskup bersama keluarga besar PT. Kanisius (Dokumentasi Pribadi)
Foto Bersama Bapa Uskup bersama keluarga besar PT. Kanisius (Dokumentasi Pribadi)
Nah, kira-kira seperti itu materi yang disampaikan oleh Bapa Uskup dalam acara wawanhati yang berlangsung sekitar 3 jam ini di area PT. Kanisius. Harapannya, segenap karyawan PT. Kanisius dan masyarakat pada umumnya dapat lebih proaktif dan responsif dalam derap penggembalaan KAS ini. Apalagi jika dihadapkan dengan perkembangan media digital yang memanas, harapannya PT. Kanisius dapat melakukan berbagai inovasi karya yang kelak dapat dinikmati oleh masyarakat luas.

Saya makin beruntung saat mendapatkan buku kenang-kenangan berjudul Monsinyur Robertus Rubiyatmoko (Dokumentasi Pribadi)
Saya makin beruntung saat mendapatkan buku kenang-kenangan berjudul Monsinyur Robertus Rubiyatmoko (Dokumentasi Pribadi)
Eh, gerak Uskup Rubi yang satu ini bisa diteladani, loh. Beliau sukses menyumbangkan hasil pengalaman hidup dalam buku yang berjudul 'Perkawinan Katolik menurut Kitab Hukum Kanonik'. Ini adalah satu wujud pewartaan beliau melalui media cetak, yang diterbitkan oleh PT. Kanisius. Semoga seluruh umat beragama di Indonesia dapat bekerjasama untuk mewujudkan kehidupan yang lebih adil, makmur, sejahtera, hidup penuh kasih dan damai serta konsisten mengikuti perkembangan zaman dan teknologi dengan penuh tanggung jawab.

Riana Dewie

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun