Peperangan hanya akan membawakan petaka, kesengsaraan dan penderitaan.
Saya rasa gerakan humanis-sosial-spiritual adalah win-win solution untuk menghentikan semua kekeliruan pikiran ini.
Karena dibutakan oleh prinsip kebebasan yang kebablasan, materialistis, individualistis dan hedonistis, hingga akhirnya menjerumuskan seluruh bangsa dalam lembah kegelapan yang sangat kita tidak harapkan.
Bangsa Indonesia tentu paling terdampak, dan memaksa bangsa kita menutup diri dan mengisolasi dari kemelut dunia luar yang semakin kacau, dan selain itu dari dalam kita masih dihangatkan dengan tragedi bencana alam akhir tahun juga isu-isu kerenggangan sosial di internal masyarakat.
Apa kita hanya bisa berdiam diri?
Meratapi nasib?
Mari kita berjuang bersama-sama dalam misi perdamaian, minimal dengan lingkungan terkecil keluarga, melebar kepada tetangga hingga masyarakat dan meluas hingga pelosok bangsa, bersatu dalam kemanusiaan dan ketuhanan, juga dengan semangat saling bahu-membahu membantu siapapun yang kekurangan tanpa ada diskriminasi apapun.
Mari kita tatap tahun 2023 dengan optimisme dan semangat kekeluargaan dan persaudaraan!
Salam Mantap!
Tertanda.
Aa Rian (Indrian Safka Fauzi)
Cimahi, 5 Desember 2022.
Referensi: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H