Rempah Tongkol Aman dari Duri Untuk Anak-anak
Selain bekerja dan menulis sastra ada hobi yang biasanya saya geluti saat libur yaitu memasak. Kali ini akan saya sajikan menu "Rempah Tongkol" untuk anak-anak.
Biasanya anak-anak kurang suka bila disajikan langsung atau hanya digoreng. Nah ketika dibuat rempah maka anak aman mengonsumsi tanpa takut duri.
Mengapa saya memilih tongkol?
Saya rangkum dari hellosehat.com tentang 6 manfaat tongkol yaitu:
1. Kaya vitamin dan mineral.
150 gram ikan tongkol mengandung: 179 kalori, 1 gram lemak, 46 miligram kolesterol, 521 mg natrium, 39 gram protein, vitamin A 2%, vitamin C 2%, kalsium 2%, zat besi 13%.
2. Berprotein tinggi.
Dalam 150gram tongkol mengandung 39 gram protein. Tentu ini sangat baik untuk anak-anak.
3. Membantu menurunkan berat badan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrion menunjukkan bahwa makan makanan tinggi protein dapat menurunkan kadar Ghrelin. Ghrelin yaitu hormon yang bertanggung jawab merangsang rasa lapar. Sehingga membuat kita ngidam makanan berkarbohidrat.
4. Menjaga kadar elektrolit tubuh
Asupan natrium tambahan dari tongkol dapat membantu keseimbangan cairan dalam tubuh. Natrium juga berperan penting dalam menjaga fungsi saraf dan otot normal.
5. Meningkatkan kesehatan kelenjar tiroid.
Daging ikan tongkol mengandung selenium yang dapat membantu menjaga kesehatan kelenjar tiroid.
6. Membantu meningkatkan fungsi otak
Ikan tongkol mengandung banyak nutrisi yang penting untuk otak, seperti Adam omega-3 dan niasin.
Nah dari yang saya baca itu maka saya memilih tongkol untuk konsumsi keluarga.
Cara membuat rempah tongkol
A. Bahan
1 Ikan tongkol yang sedang
4 siung bawang putih
Sepucuk sendok makan ketumbar
Sepucuk sendok teh jinten
Satu cm kunyit
Satu cm jahe
Satu buah cabe merah
Garam dan gula secukupnya
Penyedap
C. Cara membuat
3. Masukkan tongkol yang sudah di buang dutinya dan disuwir-suwir, juga parutan kelapa.
Catatan dari sehatq.com:
Ikan tongkol dapat menimbulkan reaksi alergi. Namun bisa diberikan antihistamin seperti loratadin. Dan Konsul dokter atau Tanaga medis bila terjadi alergi.
Minggu, 11 Oktober 2020
Penulis
Riami Malang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H