1. Belanja di aplikasi yang sudah terpercaya. Perhatikan, aplikasi yang terpercaya bisa kita lihat gogle atau referensi teman. Perhatikan kolom komentar harus terbuka. Bila kolom komentar tertutup sebaiknya jangan membeli. Ini pengalaman putriku di media sosial membeli promo yang sangat menarik. Kurang memperhatikan kolom komentar. Ternyata setelah produk dibayar konten dihapus. Jadi cek konten secara akurat.
2. Dilihat review produk dari pembeli sebelumnya, budayakan membaca keterangan. Baca penjelasan detail produk. Kalau disedikan chating atau komunikasi lewat WA mintalah dikirimi gambar jenis barang, bahan, kalau pakaian disertai dengan bahan, ukuran dan harga yang jelas.
Mengenai pro kontra belanja online atau offline atau uang saja kado nya tentunya kita sesuaikan dengan siapa yang kita mau kasih kado dan disesuaikan dengan dana yang ada.
Untuk orang tua yang keuangannya sudah cukup banyak, kita tidak mungkin memberinya uang dengan jumlah yang sedikit menurut ukuran beliau atau orang yang akan kita beri kado. Untuk yang demikian kado bisa berupa barang atau makanan khas yang ada di tempat kita berdomisili. Apa lagi ketika masa pandemi dan kita tak bisa pulang. Mengirim makanan khas yang ada di daerah kita untuk orang terkasih adalah sedikit mengobati rasa rindu.
Untuk saudara yang ekonominya mungkin dibawah yang memberi kado bolehlah ambil praktis pilih mentahan atau uang. Jadi bisa fleksibel atau luwes penggunaannya. Bisa ditambah sembako.
Sebaiknya buat daftar siapa yang akan diprioritaskan untuk kado lebaran dan sesuaikan dengan dana yang ada.
Nah tidak ada alasan untuk tidak berbagi di masa pandemi covid. Tangan memang tak boleh menyentuh. Badan tak bisa hadir. Tapi hadirkanlah kasih kita lewat apa yang kita bisa wujudkan sesuai kemampuan yang kita miliki. Hati tetap berpaut untuk tetap saling bantu di musim pandemi.
Selamat berbagi, semangat berkasih.
Riami_Kabupaten Malang
Tulisan dipersembahkan untuk kompasiana dan pembaca.