Tak jauh dari benteng Inong Balee, kita juga akan menemukan Benteng Kuta Lubok. Di sekitar benteng ini terdapat batu nisan kuno yang berbentuk persegi panjang dengan ukiran bahasa Arab.Â
Untuk mencapai benteng ini, kita harus melewati jalan setapak yang dipergunakan oleh para pekebun. Jika hujan, jalannya amat becek dan tidak aman jika menggunakan sepeda motor. Kondisi Benteng  Lubok ini juga tak terurus, apalagi setelah tsunami.Â
Padahal, benteng ini adalah benteng yang mempunyai peranan penting dalam perjalanan sejarah di Aceh. Para arkeolog sendiri, hingga kini masih berbeda pendapat, apakah benteng ini milik kerajaan Aceh Darussalam, Kerajaan Lamuri Hindu dulunya, atau malah peninggalan Portugis.
Benteng Sulthan Iskandar Muda
Jika menempuh lagi perjalanan ke arah utara mendekati pelabuhan Malahayati, kita akan menemukan satu benteng lagi di sana, yaitu Benteng Sulthan Iskandar Muda. Benteng ini dibangun sekitar abad ke 16 masehi. Letaknya lebih kurang 1 km dari pelabuhan malahayati.Â
Benteng yang termasuk bagian Aceh Trail Lhee Sagoe ini memiliki tembok bagian luar yang lebih tinggi dari bagian dalam.
Benteng Iskandar Muda ini bentuknya segi empat/bujur sangkar. Terletak di pinggir sungai Krueng Raya Aceh Besar. Pondasinya terbuat dari batuan kali yang berwarna hitam. Batuan kali itu juga berpori-pori dan direkatkan dengan campuran lempung dan kapur berwarna hitam dan berpori-pori. Bahan perekat tata batuan menggunakan campuran lempung dan kapur.Â
Benteng ini sekarang juga telah menjadi salah satu destinasi wisata yang digemari wisatawan baik dari manca negara maupun lokak.
Itulah beberapa benteng yang bisa dijadikan destinasi wisata selama berada di Aceh besar. Sebenarnya, di sini banyak sekali banguna tua sejenis benteng. Tetapi tidak begitu familiar dan belum diketahui orang banyak unttuk dikunjungi.Â
Sudah sepantasnya kita sebagai generasi mudah mengenal dan melestarikan tempat-tempat bersejarah seperti ini agar kita t menjadi generasi yang tak lupa sejarah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H