Tidak hanya mereka yang belajar dari kami, tapi kami juga banyak belajar dari mereka tentang arti kesederhaan dan keterbatasan yang tidak patut dijadikan sebagai halangan. Saling belajar itulah yang telah kami lakukan, karena semua orang pada hakikatnya bisa menjadi murid dan semua orang juga bisa juga menjadi guru.
Benar adanya, desa ini memang gambaran taman surga, dimana kita bisa melihat fajar di pembuka pagi dan keindahan senja dengan megahnya, bulan dan bintang yang bertaburan, kebun mawar yang harum mewangi, kebun sayuran yang indah, pemandangan yang membuat takjub, perahan susu yang ada dimana-mana, serta malaikat-malaikat yang rendah hati, ramah dan senantiasa menjaga taman surga ini.Â
Bukankah di dalam kitab suci telah disebutkan bahwa di surga itu ada bunga-bunga, sungai- sungai yang didalamnya terdapat air susu yang tidak berubah rasanya serta dijaga oleh para malaikat dan bidadari. Selamat tinggal dan sampai jumpa para malaikat tak bersayap dari desa Cepogoh Boyolali. Â
Jogjakarta, 7 Mei 2018
Salam dari kami,
Book For Mountain
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H