Siang itu, tak lupa kami juga mengulang latihan untuk pentas seni hari minngu esok dan diakhiri dengan sesi membaca bersama anak-anak. Anak- anak di desa ini juga diberi buku harian oleh kami agar para malaikat kecil ini terbiasa menulis kegiatan keseharian mereka dan menulis judul buku apa saja yang mereka baca.Â
Dibuku ini juga mereka boleh menulis puisi, pantun, lagu, synopsis, dll yang bisa mereka ciptakan. Harapannya semangat literasi para malaikat kecil ini akan semakin terasah melalui buku harian ini.
Seperti kebanyakan orang, aku juga sama mencintai senja. Pemandangan senja di desa ini luar biasa indahnya. Sulit untuk dilafalkan dengan kata-kata. Ada cahaya senja yang terang diantara dua runcingan hijau gunung merapi.Â
Cahaya senja dari raja cahaya yang sebentar lagi akan tenggelam diantara dua puncak merapi. Terlihat pula di kejauhan ada malaikat yang berjalan dari arah senja itu membawa rumput untuk sapi-sapi perahnya. Setelah senja ini tenggelam, akan kami nikmati malam yang dingin di desa ini.
Pemandangan seperti ini sudah jarang ku temui di kota-kota. Meskipun di jogja ada bukit bintang yang katanya indah, namun tetap saja buatan manusia tidak dapat mengalahkan sentuhan tangan langsung.
Happy Sunday:)
Pagi ini kami akan melakukan pentas seni dan sudah ada hadiah --hadiah yang kami siapkan untuk para malaikat kecil. Malaikat kecil ini terlihat begitu antusias. Mereka telah bersiap dengan kostum mereka masing-masing.Â
Sempat pula dilakukan beberapa kali latihan sebelum pentas. Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba akhirnya mereka menampilkan bakat-bakat mereka. Ada tiga penampilan sholawatan, baca puisi dan tari kreasi. Bakat para malaikat kecil ini tidak kalah dengan anak-anak dikota. Pensi itu berjalan dengan meriahnya. Penyabet juara pertama adalah kelompok sholawat.