Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Perpustakaan yang Berjejaring di Masa Depan

14 Desember 2017   14:28 Diperbarui: 14 Desember 2017   16:10 2647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: National Library of China

Media sosial seperti WhatsApp, Facebook, Twitter dan lain tanpa diminta sering memberikan informasi yang diperlukan orang sehari-hari. Sedangkan informasi mengenai buku bisa dicari dengan mudah dan dari mana saja, kapan saja melalui Googling. Jika ditemukan melalui Googling, maka buku yang kita cari seringkali tersedia dalam bentuk digital yang bisa diunduh ke komputer atau gadget yang kita miliki.

Seyogyanya pemerintah dapat menjadikan Hari Buku Nasional setiap tahun sebagai ajang untuk mrefleksikan pentingnya buku dan juga betapa pentingnya perpustakaan sebagai sarana dan media untuk memperoleh informasi. Untuk masyarakat Indonesia yang sebagian besar masih belum memiliki akses ke Internet, tentu buku tercetak masih sangat diperlukan, terutama di wilayah terpencil.

Ada banyak definisi tentang perpustakaan digital. Salah satu definisi yang dengan jelas dapat menggambarkan sebuah perpustakaan digital adalah: Digital libraries are organizations that provide the resources, including the specialized  staff, to select, structure, offer intellectual access to, interpret, distribute, preserve the  integrity of, and ensure the persistence over time of collections of digital woks so that  they are readily and economically available for use by a defined community or set of  communities (Digital Library Federation dalam Waters, July/ugust 1998).

Artinya perpustakaan digital adalah berbagai organisasi yang menyediakan sumber daya, termasuk staf dengan keahlian khusus, untuk menyeleksi, menyusun, menginterpretasi, memberikan akses intelektual, mendistribusikan, melestarikan, dan menjamin keberadaan koleksi karya-karya digital sepanjang waktu sehingga koleksi tersebut dapat digunakan oleh komunitas masyarakat tertentu atau masyarakat terpilih, secara ekonomis dan mudah.

Berdasarkan International Conference of Digital Library 2004, konsep Perpustakaan digital adalah sebagai perpustakaan elektronik yang informasinya didapat, disimpan, dan diperoleh kembali melalui format digital. Perpustakaan digital merupakan kelompok workstations yang saling berkaitan dan terhubung dengan jaringan (networks) berkecepatan tinggi. Pustakawan menghadapi tantangan yang lebih besar dalam mendapat, menyimpan, memformat, menelusur atau mendapatkan kembali, dan mereproduksi informasi non teks. Sistem informasi modern kini dapat menyajikan informasi secara elektronik dan memanipulasi secara otomatis dalam kecepatan tinggi.

The Digital Library Initiatives menggambarkan perpustakaan digital sebagai lingkungan yang bersama-sama memberi koleksi, pelayanan, dan manusia untuk menunjang kreasi, diseminasi, penggunaan, dan pelestarian data, informasi, dan pengetahuan.

Konsep Perpustakaan digital adalah sebagai perpustakaan elektronik yang informasinya didapat, disimpan, dan diperoleh kembali melalui format digital. Perpustakaan digital merupakan kelompok workstations yang saling berkaitan dan terhubung dengan jaringan (networks) dengan kecepatan tinggi.

 

Membangun Perpustakaan Berjejaring di Indonesia

Sebenarnya perpustakaan berjejaring sudah lama diupayakan di Indonesia. Keberadaan komputer dan jaringan komunikasinya telah menciptakan kemungkinan untuk perpustakaan dalam bidang proses kegiatan otomasi dan pemghematan data internal sekaligus penyediaan akses terhadap informasi yang secara fisik tidak tersedia di perpustakaan. Keadaan ini telah mengubah konsep dan bentuk perpustakaan menjadi sebuah bentuk baru yang disebut sebagai perpustakaan digital.

Jaringan perpustakaan digital di Indonesia telah berkembang sejak tahun 2000-an dengan munculnya beberapa jaringan perpustakaan seperti IDLN, Ganesha Digital Library, SPEKTRA Virtual Library dan yang paling terbaru yaitu GARUDA (Garba Rujukan Digital). Dalam perkembangannya, ada banyak kendala teknis dan non-teknis. Oleh karena itu, dalam mengembangkan jaringan perpustakaan digital di Indonesia, diperlukan kerja keras, berbagi dan semangat medidik bangsa dalam rangka menjalankan jaringan perpustakaan digital sebagai sumber informasi bagi masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun